*****
Bau ini... Apa aku di Rumah Sakit lagi?
Ini kedua kalinya Leo terlibat masalah yang berujung pada Rumah Sakit, membuatnya tidak asing dengan aroma khas yang dari obat-obatan dan alat-alat dokter.
Dia membuka matanya perlahan. Mengejap berberapa kali hingga pandangannya benar-benar kembali jernih.
Seperti dugaan sebelumnya, Leo benar-benar ada di Rumah Sakit. Tidur disalah satu ranjang disana. Dia bahkan masih mengenakan pakaian lengkap seperti yang terakhir dia ingat. Hanya saja alas kakinya yang sudah dilepas dan diletakkan di bawah ranjang dengan rapih.
Leo mencoba bangkit, namun kepalanya terasa seperti berputar-putar. Pusing, seakan dunia berputar atau bahkan memutarnya. Setidaknya hanya itu yang ia rasakan saat ini. Pandangannya menjadi kacau sehingga ia sendiri tidak tahu apa yang ada didepannya, seperti ia bisa merasakan bumi berotasi pada porosnya.
Dipaksakannya berjalan tak perduli kemana arahnya mengalangkah atau benda apa yang ditabraknya. Dia terus berjalan mencari jalan keluar. Bahkan yang ada dipikirannya saat ini adalah Amy yang dikhawatirkannya. Amy yang diketahuinya terluka karena vampire bernama Sulli itu.
Leo berjalan sempoyongan menuju pintu yang terbuka didepannya. Dia kehilangan keseimbangannya saat mencapai pintu Rumah Sakit, bahkan hampir jatuh jika seseorang tidak menangkap tubuhnya. Seseorang bertubuh jangkung dan ramping berhasil menangkap tubuh kecil Leo sebelum dia benar-benar jatuh menyentuh lantai.
"Kau ini kenapa? Apa kau bodoh? Kau tidak seharusnya bangun dari ranjangmu," hardik orang itu dengan nada kasar. Tak ada pilihan lain untuk laki-laki itu selain menuntun Leo menuju ranjang terdekat.
Leo mengangkat kepalanya untuk melihat laki-laki yang telah membantunya. Dia memperjelas penglihatannya dengan mengejap berberapa kali. Mulai terlihat sosok berambut hitam dengan wajah tirus. Dan pada akhirnya, dia mendapati wajah Edison deihadapannya, mengenakan piyam biru dengan sweater rajut berkerah tinggi.
"Se..dang apa kau disini?" tanya Leo pelan.
"Kevin menyuruhku melihat keadaanmu, apa kau sudah bangun atau belum. Tapi yang kudapatkan malah kau yang nyars pingsan lagi seperti ini," ujar Edison.
"Dimana Amy?" tanya Leo langsung tanpa terbelit-belit lagi. Dia mencoba bangkit lagi, ingin mencari dimana Amy, namun Edison berhasil menahannya.
"Tenang, bung. Dia baik-baik saja. Safe and sound. Sekarang dia di rumahnya," kata Edison mencoba meyakinkan. "Jika kau tidak percaya, kau bisa tanya pada Will. Dia sendiri yang mengantar gadis itu pulang dan memastikannya aman," tambahnya.
Leo bisa bernafas lega, menghela nafasnya panjang. Dia tidak perlu mengkhawatirka Amy lagi, jika Will sudah memastikan gadis itu kini telah aman dan selamat sekarang. Mengingat kembali kejadian yang menimpanya dan Amy hari ini, sangat kecil kemungkinannya jika Amy baik-baik saja tanpa luka akibat serangan vampir Sulli itu. Seperti dirinya yang mengalami retak tulang punggung karena menabrak dan mematahkan sebatang pohon pinus di hutan.
Tunggu!!
Ada sesuatu yang mengganjal. Tulang punggung Leo... baik-baik saja. Utuh, tak ada cedera sedikitpun. Bahkan dia bisa menggerakkannya dengan bebas. Dia nampak kebingungan sendiri, meraba-raba begian tubuh dimana tulang punggungnya berada.
"Will yang membenarkan tulag punggungmu," celetuk Edison yang bisa mencerna gerak-gerik kebingungan Leo. "Kau tahu, kan, dia seorang penyembuh."
Leo diam, mencoba untuk memahami.
"Lalu dimana yang lainnya?" tanyanya.
"Yang lain ada di asrama. Sebagian sudah tidur dan sisanya belum. Ini sudah larut. Wajar kalau sudah ada yang tidur," ujar Edison.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTY & BEAST
WerewolfINGAT INGAT NAMANYA BIAR GAK LINGLUNG NTAR!!! CAST Luhan EXO as Leonardo Hougwich Kris EXO as Kevin Wu Lay EXO as William Boltzmen Tao EXO as Edison Huang Sehun EXO as Stephan McCalee Xiumin EXO as Michaelangelo Porst Suho EXO as Francis Kelt Kai EX...