2nd

377K 19.3K 430
                                    

Mulmed : Lucas Gil sebagai Anthonio Seazzury

.
 
REVISI
01 September 2017

Catherine mulai menanggalkan satu persatu helai pakaiannya ketika pelayan itu keluar, memberinya privasi untuk membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Catherine mulai menanggalkan satu persatu helai pakaiannya ketika pelayan itu keluar, memberinya privasi untuk membersihkan diri. Ketika kaki telanjangnya menyentuh busa lembut beraroma lavender di bak mandi, ia mendesah ketika merasakan kelembutan busa berwarna putih itu. Dan saat tubuhnya benar-benar tenggelam di dalam sana, kenyamanan itu semakin terasa.

Melamun adalah hal pertama yang dapat Catherine lakukan. Tentang kematian satu-satunya keluarganya. Tentang ia yang kehilangan semua miliknya. Tentang seorang bajingan yang hampir memperkosanya. Dan tentang seorang pria menakutkan bernama Anthonio Seazzury.

Teringat pria itu, Catherine menggeleng pelan. Bisa-bisanya ia terpesona dengan pria bejat yang menginginkan kematian kakeknya! Bahkan roh leluhurnya pun tak akan pernah memaafkannya saat itu terjadi!

Tidak ingin membiarkan pikirannya terus tertuju pada pria asing itu, ia kemudian memilih untuk kembali ke titik awal semua kejadian ini terjadi. Paulus de Vaughn, kakek yang amat ia cintai, beberapa saat lalu telah pergi selama-lamanya dari dunia ini. Ia tidak menangis, karena ia tau seberapa keraspun ia mengeluarkan air matanya, kakeknya tak akan pernah bisa hidup lagi. Hatinya mencelos mengakui hal itu. Tak ada air mata ataupun ratapan putus asa. Tetapi, jauh di dalam sana, iblis di dalam dirinya memberontak. Memiliki keinginan yang besar untuk bisa merasakan darah dari orang-orang bejat di luar sana.

Dengan itu, Catherine mencengkram pinggiran bak mandi dengan erat. Bibirnya berkedut menahan amarah yang sedari tadi ia tahan. Tuhan pun tau bagaimana perasaannya saat ini.

"Tak ada gunanya kau mengangkat senjata dan menyerang kami, Amore."

Catherine tersentak. Ia menoleh ke arah sosok yang sedang bersandar di dinding kamar mandi dengan sikap angkuhnya. Matanya melotot dengan napas tersengal-sengal menahan teriakan penuh sumpah serapah. Bajingan menjijikan!

"Siapa yang mengizinkanmu untuk masuk ke dalam sini?" suara Catherine terdengar tenang, mengalun seperti lantunan instrumen biola. Nyaris tanpa ekspresi, namun entah mengapa di dalam nada suara itu terdapat emosi yang dalam dan sebaiknya pria itu tidak mengabaikan hal itu.

Anthonio terkekeh, namun tak berusaha untuk mengubah posisinya; bersandar di dinding dengan kedua tangan yang terlipat dengan angkuh. Menyadari hal itu, Catherine mendengus. Pria itu bersikap sempurna, namun berbeda seratus delapan puluh derajat dengan tabiat binatangnya yang mengerikan.

"Mi dispiace? Kau berendam di bak mandi milikku, yang terletak di dalam kamar mandi yang merupakan bagian dari mansion milikku. Hakku untuk bisa keluar atau memasuki ruangan apapun yang aku mau."

Catherine mendesis, menatap nyalang pria asing itu. Apa yang ia katakan? Mansion miliknya? Bedebah! Apa ini salah satu lelucon terburuk sepanjang musim panas?!

The Independent Slave [The Seazzurys #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang