36th

185K 14.3K 1.3K
                                    

Mulmed: Peta Inggris (Liat Hampshire di bagian paling selatan dan liat kota-kota di sekitarnya sebagai panduan)😊

Kira2 untuk bab ini dapet vote berapa ya? 😏

Vote dulu baru baca!😊

.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tepat saat itu juga, suara ledakan kembali terdengar disusul dengan rentetan peluru yang menusuk apapun yang menghalanginya.

Ya Tuhan! Apa lagi ini!?

-

Catherine tidak tahu jika ia akan mengalami ini dalam hidupnya. Terjebak di tempat dimana ini menjadi sarang orang-orang yang saling membunuh adalah hal terakhir yang ia inginkan ketika ia memasuki fase terkelam dalam hidupnya. Ia tidak pernah bermimpi untuk berdiri di antara orang-orang yang saling mengangkat senjata untuk mencurangi Tuhan dengan membunuh tanpa tahu malu, dimana Tuhan adalah Yang seharusnya melakukannya.

"Pergilah, Padrona! Bersembunyilah di tempat yang aman!"

Catherine tidak memedulikan apapun lagi. Telinganya berdengung dan ia tidak bisa mendengar suara-suara di sekelilingnya. Tanpa sadar, kakinya berbalik dan berlari dengan sekuat tenaga tanpa peduli jika ia menabrak orang-orang. Pandangan Catherine memburam dan indra penglihatannya terfokus pada satu titik di depannya.

Catherine tidak peduli jika tulangnya akan patah atau kakinya akan putus setelah ini. Yang ia tahu adalah, semua ini belum selesai. Serangan yang pertama kali terjadi tadi adalah sebuah peringatan, dan yang kedua kali ini...

Catherine tidak kuat lagi dan ia kembali terjatuh setelah menaiki tangga menuju lantai tiga. Kepalanya terasa pening dan Demi Tuhan, ia lelah! Sekuat apapun ia mencoba untuk menyerah, sesuatu di dalam kepalanya berteriak mengingatkan jika ia dalam bahaya. Di lantai dasar, suara desingan peluru bercampur dengan teriakan-teriakan kemarahan mengantung di udara, membuat suatu atmosfer mencekam yang menyelimuti seluruh mansion. Ia menarik napas dan mengeluarkan suara ringisan dari bibirnya ketika ia memaksa berdiri dan mengeluarkan sisa-sisa tenaganya untuk kembali berlari.

Cath nyaris menjerit puas ketika ia berhasil membuka pintu kamarnya. Di ranjang, Heidy tengah duduk dengan Rafe di pelukannya. Gadis pelayan itu berdiri dengan cemas ketika Cath dengan setengah berlari menyongsongnya.

"My Lady!"

"Bagaimana Rafe?" Cath bertanya dengan suara lirih.

The Independent Slave [The Seazzurys #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang