11th

217K 13.9K 391
                                    

Vote dulu baru baca!😊

.

  
REVISI
05 November 2017

"Apa maksudnya semua ini!?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa maksudnya semua ini!?"

Bugh!

Anthonio menatap dingin pada Marcel yang terduduk di lantai akibat pukulannya pada wajah pria itu. Marcel mendesis, menahan diri untuk tidak mengumpat ataupun membalas Anthonio. Tentu saja, ia tidak ingin gegabah ketika dirinya ada di sekeliling anak buah si Seazzury itu.

"Dio mio! Bisakah sekali saja kau tidak membuat masalah? Kau benar-benar dungu!"

Marcel menatap tajam pada Anthonio yang duduk dengan angkuh di kursi di hadapannya. Ia benar-benar membenci ini, sangat-sangat benci ketika ia terlihat seperti seorang budak yang tengah memohon di hadapan Raja. Membuatnya terlihat tak berdaya dan merasa seperti seorang pengemis yang memohon kata maaf, dan ia muak dengan itu.

Anthonio menatap ke sepenjuru ruangan di mana para anak buahnya berdiri tegap sembari memegang sebuah senjata laras panjang. Kemudian ia kembali menoleh pada Marcel yang masih menunduk menatap lantai.

"Aku ingin kau yang membereskan semua ini, Marcel. Jika sampai seminggu kabar ini masih berhembus, aku sendiri yang akan memanggil pastor untuk memberkati kuburanmu."

Anthonio Seazzury melangkah ke luar diikuti Luca de Marte, meninggalkan Marcel yang melempar kursi yang diduduki Anthonio tadi ke dinding.


***


Semakin hari, Laura semakin menjadi-jadi. Wanita itu benar-benar bertingkah seakan dia adalah ratu di sana, dan itu benar-benar membuat semua orang muak. Catherine bahkan sebisa mungkin menghabiskan waktunya di luar, hanya kembali ke mansion jika Anthonio ada di sana.

Beberapa waktu lalu Laura menyiksa Heidy saat Cath pergi kuliah. Ketika Cath tahu alasannya, ia benar-bena ingin merobek mulut wanita itu. Bukan salah Heidy jika pelayan pribadi Catherine itu melarang Laura memasuki walk in closet milik Catherine, karna toh jalang itu memang tidak punya hak untuk melakukannya.

Catherine muak, jadi dengan terpaksa ia mengizinkan Laura menjarah lemari pakaiannya. Wanita itu tentu saja merasa senang ketika melihat gaun-gaun mahal yang tergantung di dalam sana. Lagipula, ia menghargai Anthonio dan terpaksa memperlakukan wanita itu dengan baik.

Seperti pagi ini, wanita itu memakai gaun selutut berlabel Dior miliknya.

"Selamat pagi, semuanya."

Cath dan para pelayan memilih diam, terlalu malas untuk membalas sapaan itu. Catherine memakan sarapannya dengan tenang dan meminta seorang pelayan memberitahu sebagian anak buah Anthonio jika sarapan telah siap.

The Independent Slave [The Seazzurys #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang