18th

187K 13K 302
                                    

Vote dulu baru baca!😊

.

REVISI
28 November 2017

"Kau adalah sesuatu yang akan diperebutkan oleh Anthonio dan Marcel di arena tarung beberapa hari lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau adalah sesuatu yang akan diperebutkan oleh Anthonio dan Marcel di arena tarung beberapa hari lagi. Dan yang bisa bertahan hidup akan mendapatkanmu."

Baiklah. Pikirkan ini sekali lagi.

Catherine tidak tahu jika hal-hal seperti itu ada di dunia nyata. Maksudnya, ini tidak seperti kau berada di suatu tempat di dalam dongeng di mana dua pria akan berkelahi untuk mendapatkanmu kemudian salah seorang di antara mereka menang dan kalian akan menikah. Dan sesungguhnya, secara harafiah, kau dijadikan barang taruhan. Kau adalah sebuah trofi bergilir di mana sang juara akan mendapatkanmu dan ia bisa menjilatmu sesuka hatinya.

Tidak. Ini tidak sesederhana itu. Catherine sendiri tidak menyukai kerumitan, tapi entah mengapa, semakin ke sini benang itu bertambah kusut.

Ia tak tahu harus bersikap bagaimana. Apa ia harus senang, marah, atau mungkin bangga? Atau merasa terhina? Well, ia tak ingin melebihkan-lebihkan, tapi rasa-rasanya ia akan meledak saat ini juga.

Tentu saja ia merasa marah. Siapa yang tidak emosi jika dijadikan barang taruhan? Catherine merasa entah mengapa ia seakan tidak memiliki harga diri yang cukup untuk membela dirinya sendiri. Apa yang lebih buruk dari hal-hal tentang jika kau diperlakukan layaknya sebuah barang? Yang jika rusak akan dilemparkan begitu saja ke tempat sampah?

Atau mungkin ia bisa berbangga diri karena layaknya Juliet, ia diperebutkan oleh dua orang pria tampan. Dan mau tak mau, ia bertanya-tanya, siapa yang akan menjadi Romeo dan siapa yang akan memainkan peran sebagai Paris.


***


Setelah melemparkan pria itu ke kanal, melenyapkan sapu tangan yang ia pakai saat menyeret pria itu dan menghapuskan sisa bubuk mesiu di jarinya, Anthonio dengan cepat berlari kembali ke toko barang antik di Daveghwey Street dan bergegas menaiki mobilnya.

Ia tidak kembali ke hotel tempat Catherine berada, melainkan ia memesan dua kamar lain di hotel berbeda atas nama dirinya. Jika yang ada di pikirannya benar, mungkin saja pria itu membawa penyadap. Entah itu kamera tersembunyi di kaca mata yang pria itu pakai ataupun perekam suara yang disematkan di kemejanya. Tak ada yang tahu pasti, namun Anthonio selalu dilatih untuk bersikap teliti, waspada, dan dituntut untuk tidak pernah gegabah. Ada banyak trik yang dipakai oleh mata-mata yang dikirimkan untuk mengawasinya, dan ia cukup berpengalaman dalam hal itu.

Sesudah urusan reservasi selesai, Anthonio mengendarai mobilnya menuju pinggiran Cinisi, kota di dekat Monreale. Ia memesan sebuah kamar di penginapan sederhana dan menghabiskan malam di sana tanpa siapapun yang menemani. Ia tidak ingin mengambil resiko jika besok seseorang mendapatinya di Cinisi. Jika orang-orang menelusuri jejaknya sampai ke dua hotel tempatnya memesan kamar palsu, tentu ia tak ada di sana. Dan untunglah keputusannya untuk memesan kamar sebelumnya atas nama Catherine betul-betul pilihan yang bijak.

The Independent Slave [The Seazzurys #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang