16th

204K 14.2K 525
                                    

Vote dulu baru baca!😊

.


REVISI
24 November 2017

Pagi itu Catherine terbangun dengan linglung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu Catherine terbangun dengan linglung. Ia mengerjapkan matanya dan menatap ke sekelilingnya. Cat krem, lemari putih, ranjang kanopi, ah... dia berada di Sisilia.

Bagian ranjang di sampingnya terasa dingin ketika ia merabanya, menandakan jika orang yang telah berbaring di sana telah bangun sejak tadi. Ketika ia melihat jam dinding, ia tahu jika ia sudah terlambat untuk sarapan pagi.

Catherine bangkit dengan tubuh telanjangnya dan menuju kamar mandi. Ia berdiri di bawah shower, membiarkan air yang dingin menyegarkan tubuh dan pikirannya. Butiran air yang dingin membasahi tubuhnya yang lengket dan beraroma sesuatu yang pekat dari hasil percintaannya semalam.

Hah. Entah kenapa ia bisa menjadi sangat sensitif belakangan ini. Ada saja hal-hal yang membuatnya ingin memaki sesuatu ataupun seseorang. Dan masalah yang paling baru adalah pemikirannya tentang perkataan Laura waktu itu.
  

'Oh tentu Anthonio baik-baik saja. Kau tahu tidak? Sebenarnya Anthonio sendiri yang mengirim Joanna kemari. Yah, itu wajar. Dia adalah wanita yang sangat menarik, dan Anthonio tak akan melewatkannya. Persiapkan kopermu, de Vaughn. Sebentar lagi Anthonio akan mengusirmu karena Joanna akan segera menggantikanmu.'
  

Catherine mendongak dan mengusap rambut basahnya. Bahkan ia masih ingat detail kaliamat-kalimat itu, dan sialnya ia merasa perlu untuk memotong mulut Laura karenanya. Tapi... Catherine menghela napas. Mengapa pula ia harus berpikir seperti itu?

Lagi dan lagi, Catherine tak paham dengan dirinya sendiri.

Selesai berpakaian, ia keluar dari kamar. Kebetulan ia bertemu dengan Amy yang memang hendak menemui dirinya.

"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, Signorina Catherine. Ini sudah terlalu siang, sebaiknya kau segera ke ruang makan."

Catherine melangkah tanpa kata menuju ruang makan. Ketika sampai, ia tak menemukan seorangpun di sana. Mendadak ia merasa malu karena sikapnya yang tak terlihat seperti bagian dari orang-orang terhormat. Bagaimana mungkin ia terlambat bangun di rumah orang asing? Benar-benar tamu tak tahu adat.

Di sana sudah tersedia segelas susu dan penekuk yang disiram dengan saus apel. Catherine memakan itu semua dengan lahap, mengakui jika masakan ini tak kalah lezat dengan makanan di mansionnya. Ditambah dirinya yang memang terlalu lapar tak membutuhkan waktu lama untuk membuat piring putih polos itu bersih mengilat.

"Di mana orang-orang?"

Amy mengerutkan alisnya. "Tentu saja mereka mengerjakan urusan mereka masing-masing, Signorina."

Sudut bibir Catherine mengerut. "Apa yang harus kulakukan sekarang?"

"Signor Seazzury menyarankan agar aku menemanimu berkeliling tempat ini. Apa kau mau?"

The Independent Slave [The Seazzurys #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang