The Independent Slave [The Seazzurys #1]

23rd

Vote dulu baru baca ya😀
.
.

REVISI
04 Januari 2018

"Kami akan berbicara pada Kepolisian Sisilia. Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Anthonio Seazzury akan menghabiskan hidupnya di penjara setelah ini."

-

Anthonio tengah merokok di ruang kerjanya ketika seorang anak buahnya menerobos masuk dan berkata dengan panik jika polisi Hampshire mendatangi mansion de Vauhgn.

Sial! Tentu saja ini benar-benar mengacaukan segalanya. Anthonio benar-benar tidak ingin jati dirinya yang sebenarnya terungkap begitu saja di saat bahkan semuanya terasa baik-baik saja. Tidak ada pilihan lain. Makin banyak yang mereka lihat, makin besar kesempatan untuk orang-orang itu memojokkan dirinya. Jadi ia menghubungi semua anak buahnya dan berkata untuk menunggu di dalam mansion dan berusaha untuk tidak melakukan apapun.

"Kau gila? Aku tidak akan membiarkanmu bersikap bodoh dengan melemparkan dirimu sendiri ke hadapan mereka!" Finnick menahannya.

"Kau yang bodoh. Tidakkah kau berpikir jika kalian muncul, mereka akan semakin membenarkan fakta jika aku bersalah?" Anthonio menyentak bahunya hingga cengkraman Finnick terlepas. "Minta Gouven untuk datang ke Hampshire dan hubungi Charles Lutherfod. Selain itu, minta si Dawrs untuk menghalangi segala sesuatu yang memungkinkan media mengetahui tentang ini."

Anthonio meraih revolver di pinggangnya dan memberikannya pada Finnick. Pria itu lalu berjalan keluar dan mendapati beberapa polisi yang menodongkan pistol ke arahnya.

"Anthonio Seazzury, kau ditangkap atas tuduhan perampokan, penipuan, dan kejahatan asusila." Seorang opsir berbicara lewat pengeras suara.

Anthonio terdiam dan melirik sekitar. Ia berdecak dan memutar matanya. Orang sinting mana yang melaporkannya hingga ada banyak polisi yang berdatangan kemari? Ia mengedarkan pandangnya dan menemukan seorang pria berambut pirang bersetelan rapi yang berdiri di samping sebuah volvo hitam. Anthonio menatap pria itu tajam dan berusaha untuk menyimpan wajah itu di ingatannya.

"Mr. Seazzury, angkat kedua tanganmu ke udara sekarang juga!" Opsir itu kembali berbicara.

Anthony berdecak sekali lagi sebelum mengangkat kedua tangannya. Dua petugas menghampirinya dan menyentak tangannya ke belakang tubuhnya sebelum memborgolnya. Ia mengetatkan rahangnya ketika dua polisi itu dengan setengah memaksa menyeretnya untuk masuk ke dalam mobil.

"Tunggu." Ia menahan langkah polisi itu dengan kakinya. "Kau bisa tunjukkan surat penangkapanku? Kau tahu konsekuensinya jika kau menangkap seorang warga sipil seperti ini."