21st

163K 14.4K 1.2K
                                    

Vote dulu baru baca!😊

.

REVISI
12 Desember 2017

REVISI12 Desember 2017

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P

intu kamarnya terbuka dan pria itu berdiri di sana. Catherine berbalik dengan cepat dan memeluk perutnya dengan sikap defensif. Apa detik itu juga, ia harus berjuang melawan Anthonio?
   
  

Catherine berdiri dengan waspada dan menatap Anthonio yang berdiri di depan pintu dengan kaku. Matanya memicing dan diam-diam ia memasang kuda-kuda terbaiknya. Ia tidak ingin mengambil resiko saat ia lengah, Anthonio akan menyerangnya.

Well, setidaknya itu yang ada di dalam kepalanya. Walau tidak ingin, Cath tidak bisa menyingkirkan bayangan keraguannya pada diri Anthonio sepanjang ia tahu jika ia tengah mengandung. Apa yang bisa ia lakukan di saat sulit seperti ini? Mari kita pikirkan ini baik-baik. Ia tengah mengandung dan ia hanya seorang budak. Kira-kira apa yang akan dilakukan Tuannya saat mengetahui jika budaknya tengah mengandung darah dagingnya sendiri?

Anthonio selalu misterius. Catherine tidak ingin tahu apa yang ada di pikiran pria itu saat ini atau di masa depan. Yang jelas, melihat wajah tegang pria itu dapat memperjelas semuanya jika Anthonio mungkin tahu sesuatu.

"Kau sudah bertemu Dokter Warner?"

Anthonio mengangguk kaku dan menatap gadis yang berdiri tak jauh di hadapannya. Perlahan ia melangkah mendekat, membuat Catherine tergagap dan panik seketika melanda dirinya.

"Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"

Entah apa yang ada di pikiran Anthonio, pria itu justru hanya kembali mengangguk dan semakin melangkah mendekatinya. Pikiran buruk seketika melanda Catherine dan rasanya ia ingin berteriak kencang, meminta tolong kepada siapapun yang bisa mendengarnya dan mengatakan jika ia dalam bahaya. Tapi sekali lagi, kenyataan jika tak ada yang bisa ia lakukan menghantam dirinya dan ia merasa putus asa.

Anthonio semakin mendekat, dan Catherine menarik napas dalam sebelum memeluk perutnya dan berteriak untuk menghentikan pria itu.

"Tidak! Berhenti di sana!"

Anthonio menurut. Ia meletakkan kedua tangannya di dada dan menatap tajam pada Catherine yang terlihat akan tersedak oleh napasnya sendiri.

"Apapun yang ingin kau lakukan, aku tak peduli. Bayi ini milikku dan kau tak berhak memisahkan kami!"

"Oh ya? Bagaimana jika aku ingin, dan kau tak bisa melakukan apapun?"

Mata Catherine mengedip dengan cepat dan ia bergerak gelisah. "Sudah kukatakan, bayi ini milikku dan tolong berhenti mengambil semua yang aku miliki!"

Anthonio berdecak dan ia meraih revolver yang terselip di pinggangnya. Ia mengarahkannya ke depan, menunjuk Catherine dengan moncong pistolnya.

"Tampaknya sikap baikku selama ini sudah salah kau artikan." Anthonio berkata pelan. Ia menarik pelatuk revolver itu dan menggoyangkannya dengan perlahan, seakan memberitahu Catherine jika itu nyata dan gadis itu tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikannya.

The Independent Slave [The Seazzurys #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang