The Independent Slave [The Seazzurys #1]

24th

Vote dulu baru baca!😊

.

.

REVISI
10 Januari 2018

    

"Memang benar, Sayangku." Tira menjawab cepat. "Kau tidak akan menghadiri sebuah pesta, tapi aku akan membuatmu menjadi pengantin tercantik yang pernah ada di pesta pernikahanmu sendiri."

-

Catherine tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ia bahkan hanya bisa diam ketika Heidy menyeretnya ke kamar mandi dan memaksanya untuk berendam.

Cath menatap busa di bak mandinya dan mendesah. Ia mendongak dan menatap langit-langit dan mencoba untuk memikirkan semuanya.

Jadi, ia akan menikah. Oh, ini benar-benar mengejutkan. Ia akan menikah? Dengan siapa? Kepalanya memikirkan Anthonio dan Cath menghembuskan napas kasar. Memangnya siapa lagi? Tidak ada satupun kandidat yang cocok untuk menikahinya.

Tapi benarkah jika itu adalah Anthonio? Demi Tuhan, kemarin bahkan pria itu sudah menolak bayi yang ada di perutnya dan sekarang ia ingin menikahinya?! Catherine memang ingin sebuah pertanggung jawaban dari pria itu, tapi bukankah semua ini ada di luar kepalanya? Tak pernah terlintas di kepalanya jika suatu hari ia akan menikah tanpa persiapan dan mendadak seperti ini.

Cath tau, tak ada yang mustahil bagi Anthonio ketika memutuskan untuk membuat pesta pernikahan hanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Tapi bukankah ini sedikit di luar batas dengan membuat sebuah pernikahan di mana sang pengantin tidak tahu menahu sama sekali?

Well, tidak ada yang pernah tahu isi kepala pria itu.

Setengah jam kemudian, Catherine mematikan keran shower dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Ia meraih bathrobe-nya dan melangkah keluar dari dalam kamar mandi. Di sana, Jess, si wanita nyentrik itu sedang membuka kit make-up yang besarnya menyamai kardus di atas meja riasnya. Catherine memutar pandangannya dan menemukan Tira tengah melakukan sesuatu pada bungkusan gaun pernikahan dengan dibantu oleh Heidy.

Catherine berdeham dan semua orang menoleh padanya. Cath cukup pintar untuk tahu langkah apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Ia melangkah ke arah meja rias dan duduk di sana.

"Jadi, siapa yang akan meriasku?"

"Jess adalah make-up artist yang jenius." Tira berkata dari seberang ruangan. "Ia akan membuatmu terlihat seperti bidadari."

"Dan kau?" Catherine menoleh pada Tira. "Apa yang akan kau lakukan?"

Tira tersenyum lebar. "Aku akan mengurus rambut dan gaunmu, Sayang."

"Itu benar." Cath tiba-tiba merasa dagunya tertarik ke samping. "Maaf, Miss. Tapi aku memerlukan wajahmu untuk saat ini." Jess menyeringai dari cermin rias.