34th

150K 14.1K 1.3K
                                    

Mulmed: Anthonio & Rafe :)

Yeah, cool nya kalian itu keknya gamau biarin aku istirahat ya wkw. Ini baru abis pulang nimba ilmu demi masa depan eh langsung ngebut revisi karna DEMI APA bab kemarin tembus lagi! Im speechless now omg. For you all, mudahan bab ini sepadan untuk usaha kalian yg bener2 gilakk😂

Gak ada tantangan sih buat kali ini, tapi Vote dan Komen yang buuuaaaanyak cukup buat aku update lagi. Kapan? Gatau haha😎

Vote dulu baru baca!😊

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesaat kemudian, sebuah jawaban atas segala pertanyaan yang dari dulu menghantuinya kini terpatri dengan jelas di dalam pikirannya. Tubuhnya tersentak ketika tiba-tiba aliran listrik itu menekan dadanya dengan ganas, seperti sebuah beban yang mendesak untuk segera dikeluarkan. Ia menarik napas kasar dan menekan kepalanya pada atap mobil dengan kuat.

"Benarkah?"

-

Anthonio tidak akan menyangkal jika ia benar-benar menerima Rafe sebagai putranya dan mencintai bayi itu. Apa yang selama ini ia bayangkan tentang betapa mengerikannya memiliki bayi yang dapat membuat kelemahannya bertambah hilang ketika Rafe lahir ke dunia. Ia pernah mendengar bahwa bayi adalah makhluk paling menakjubkan- terlepas dari bagian-bagian dari tubuh mereka yang aneh. Seperti kulit keriput yang rapuh dan kemerahan atau semacamnya. Sekali lagi, ia tidak punya alasan untuk menolak kehadiran Rafe kecil yang tampan.

Semuanya terasa baik-baik saja sampai Catherine memilih untuk tidak mempercayainya dan si tua Call yang mengatakan asumsinya dengan lantang! Sialan!

Lalu apa namanya jika kau sedang tidak jatuh cinta?

Brengsek! Anthonio mengusap wajahnya kasar dan menggertakkan giginya. Kata-kata Haymitch berputar di setiap sudut kepalanya dan nyaris membuatnya gila. Sungguh, Anthonio tidak tahu tentang langkah apa yang seharusnya ia ambil ketika rasa frustasi itu menghantamnya nyaris tanpa ampun. Rasa ragu perlahan menyelimutinya seperti kabut, membuat sebuah pertanyaan yang ia ragukan jawabanya kembali muncul.

Apa yang sebenarnya terjadi dengannya?

Ya. Apa yang terjadi pada dirinya? Entah sudah berapa kali ia mengemukakan pertanyaan yang sama dan asal tahu saja, terlalu sulit untuk menerima jawaban yang kini berkecamuk dalam hatinya.

Kau mencintainya.

Sialan!!!

Persetan dengan itu semua! Anthonio bahkan tidak mengerti tentang definisi cinta yang seseungguhnya. Yang ia tahu, cinta membawakannya kebahagiaan, namun cinta juga yang merenggut semua kebahagiaannya. Seperti yang terjadi pada Angela Seazzury, ibunya.

Anthonio sangat mencintai ibunya. Ketika wanita cantik itu meninggal dunia, ia merasa jika Tuhan tidak adil, maka ia berhenti mengunjungi gereja. Ia tidak menghadiri Misa atau hari pengakuan dosa, sama seperti yang William lakukan. Pria itu tidak pernah mengajak Anthonio untuk pergi ke gereja. Ayahnya tidak pernah bisa menjadi ibunya, dan Anthonio yakin tentang hal ini.

The Independent Slave [The Seazzurys #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang