Mike mondar mandir di depan ruang ICU dimana Pelangi di rawat, rasa bersalah masih menyelimuti diri nya. Semenit saja dia terlambat entah bagaimana keadaan Pelangi. Tapi untung lah Mike datang di saat semua nya belum terjadi.
Sebentar-sebentar Mike menatap ke pintu ruangan melihat Pelangi yang terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit. Seluruh badan nya terdapat luka memar dan wajah nya juga sama. Kata dokter Pelangi hanya butuh istirahat untuk menenangkan jiwa nya yang sedikit terguncang.
Mike mengusap wajah nya dengan kasar saat ia melihat wajah Pelangi rasa bersalah itu muncul. Putri sejak tadi juga ikut menunggu di ruang ICU bersama Mike namun Putri jauh lebih tenang dari pada Mike.
"Sudah lah Mike kita tunggu saja Pelangi bangun. Kamu jangan mondar mandir aja dari tadi aku jadi ikutan panik." Ucap Putri sembari menenang kan sepupu nya ini.
"Ini salah aku Put." Putri mengehela nafas. Untuk pertama kali nya Putri berbicara secara langsung pada Mike sangat membuat nya kaku.
Ini musibah apa perlu kita saling menyalah kan? Yang terpenting Pelangi sudah aman. Dan ketiga pria itu sudah di tangani oleh pihak berwajib.
Putri melarikan pandangan nya saat terdengar suara derap kaki orang berlari menghampiri mereka. Putri dan Mike berdiri menyambut kedatangan Keluarga Pelangi.
"Maaf tante kata dokter pelangi belum boleh di ganggu dulu." ucap Putri sesopan mungkin.
"Pelangiiiiiiiii." Eca menangis saat melihat anak nya terbaring di ranjang terlebih saat melihat seluruh wajah Pelangi penuh dengan bekas lebam seolah kaki nya melemah tak berdaya. Wahyu berusaha menenangkan Eca yang sejak tadi menangis.
Ada Dian dan juga Vinska yang ikut datang menjenguk Pelangi. Mereka semua begitu kaget begitu mendengar kabar bahwa Pelangi terkulai dirumah sakit karna di serang oleh 3 orang preman. Eca juga sempat pingsan saat mendengar berita itu dari Wahyu."Mana yang kata ayah udah siapin Bodyguard buat Pelangi. Kenapa pelangi bisa menjadi seperti ini. Kalau saja kalian tidak egois memindah kan Pelangi kesini semua tidak akan terjadi." Teriak Eca pada wahyu. suasana rumah sakit menjadi riuh.
"Setelah Pelangi sembuh Bunda mau bawa pelangi pulang ke jakarta. Ayah tau ngga gimana dulu Bunda berjuang untuk Pelangi." Eca menangis pilu. Vinska ikut menitikan air mata melihat Eca kembali rapuh.
"Iya Bunda Ayah ngerti, Bunda tenang dulu ya ini rumah sakit ngga enak di lihat orang." wahyu mencoba memenangkan Eca sekali lagi.
Tiba-tiba Mike menghampiri Eca dan berlutut di bawah kaki Eca.
"Tante maafin Mike ini salah Mike karna terlambat menjemput Pelangi."
Biar bagaimana pun Mike merasa ini salah nya. Coba saja Pelangi tidak menunggu Mike pasti sesuatu yang buruk tidak akan terjadi.
Eca membungkuk menyuruh Mike berdiri "Mike bangun lah. Tante mau tanya sama kamu." Mike menunduk tak berani menatap Eca.
"Eca tidak di apa-apain kan? Preman itu belum sempat bertindak jauh kan pada pelangi?" Tanya Eca air mata nya terus mengalir tak terbendung. Membuat Mike semakin tidak tahan melihat nya. Setiap orang tua pasti mengalami hal yang sama jika putri nya di perlakukan seperti ini. Eca masih di kategorikan Orang tua yang sabar dia bisa menjaga tingkat emosional nya di tempat umum seprti ini.
"Tante tenang saja Pelangi masih suci." Eca langsung terduduk lesu di lantai rumah sakit. Dian Dan Vinska langsung menuntun Eca duduk di kursi tunggu.
"Syukurlah." ucap Eca sedikit tenang.
"Om maafin Mike karna terlambat menjemput Pelangi ini salah Mike Om. Om boleh marah sama Mike terserah Om mau apain Mike." kini Mike beralih ke Wahyu Mike masih belum bisa menghilangkan rasa bersalah nya terhadap Pelangi dan juga keluarga nya. wahyu menghela nafas nya dengan kasar.