Gadis itu merentangan tangan nya keluar jendela merasakan ribuan air hujan menghujam telapak tangan nya. Jam sudah menunjukan pukul 3 sore hanya dia sendiri yang berada di kelas sebagian murid sudah pulang dari satu jam yang lalu. Karna hujan yang sangat deras dia mengurungkan niat nya untuk pulang dan berteduh di dalam kelas.
Sesekali dia meratapi kesalahan nya yang telah dia lakukan sehingga dia terdampar di kota yang jauh dari saudara juga teman-teman nya. bahkan tidak di fasilitasi apapun. Hanya dengan uang jajan yang pas-pasan dia juga harus pandai mengatur keuangan nya."Miss you mom and dady." ucap nya pelan sambil menatap ke arah langit tangan mya masih asik bermain air hujan.
"Hay Rain kok belum pulang." tegur salah satu murid yang sedang melihat aktifitas nya di dalam kelas.
"gue masih betah disini lagian masih ujan." jawab gadis itu. "BTW nama gue Pelangi bukan Rain."
"Aku tau kamu pelangi pindahan dari jakarta kan? Kalo aku mau manggil kamu Rain emang ga boleh kalo di inggris in kan nama kamu jadi Rainbow."
Pelangi menghela nafas nya tanpa berniat menjawab ucapan pria disamping nya itu. Sudah dua minggu dia bersekolah di sekolah baru nya tapi pelangi sama sekali tidak memiliki teman ataupun sahabat. Pelangi masih di kenal sombong karna dia jarang tersenyum dan jarang keluar kelas.
Hay, kalian belum mengenal Pelangi lebih dalam jangan menilai seseorang hanya dari sampul nya.
"Keliatan nya kamu juga suka hujan kayak nya nama Rain cocok buat kamu." pria itu masih berceloteh.
"Jangan sok akrab sama gue please gue lagi pengen sendiri."
"Oke sebentar lagi gerbang bakalan di kunci dan kamu harus cepet-cepet keluar dari sini." pria itu meletakan 1 buah payung diatas meja. Jelas payung itu di tujukan untuk pelangi emang ada orang lain selain mereka berdua.
***
Pelangi pov.
Flashback on
Hari ini tepat hari senin aku menjadi murid SMA dimana hari yang selalu aku tunggu memakai seragam putih abu-abu katakan saja warna putih abu-abu karna aku bersekolah di sekolah swasta jadi seragam ku kotak-kotak merah. Tapi tetep status ku sudah menjadi anak SMA aku ngga akan di bilang anak kecil lagi.
"Pagi Dady handsome ku."aku menuruni tangga sambil merapikan baju ku. Ada dady dan Mom yang sudah menunggu ku untuk sarapan bersama. Aku selalu saja iri dengan mom and dad mereka selalu saja romantis meskipun sudah tua. Lihat saja sekarang Mom sedang merapikan dasi Dady.
"Anak Ayah udah cantik banget pagi-pagi." ya, Dady lebih suka di panggil ayah dan aku lebih senang manggil mereka Mom and Dad. Please kebarat-baratan dikit ngga apa kan.
"Dady, hari ini hari pertama aku masuk sekolah SMA ku harap Dady mengizinkan aku bawa mobil."
"Tidak, Bunda ngga setuju kamu itu baru masuk 15 tahun 2 bulan lagi ngga boleh bawa mobil." dan ini Momy kesayangan aku. Hanya karna aku belum cukup umur aku belum di perbolehkan bawa mobil hellow semua temen-temen aku udah bawa mobil kenapa aku belum.
"Mom, please nanti kalo aku udah 15 tahun udah boleh?" aku mengeluarkan jurus andalan ku merengek di depan Momy. Biasa nya jurus ini sangat ampuh momy bilang dia ngga bisa ngeliat aku sedih.