Hari ini suasana sudah sedikit mencair. Pelangi sudah mendapati hati nya tak lagi sepedih kemarin. Kematian Afkar sudah ia terima meskipun belum sepenuh nya ia lupakan. Afkar tetap akan hidup di hati nya walaupun ia telah pergi. Sampai kapan pun Afkar akan tetap ada di dalam Pelangi.
Ia menuang teh hijau yang baru ia seduh ke cangkir lalu membawa nya ke pinggir balkon kamar nya. Menatap rintik hujan yang masih terus mengguyur bumi seolah alam juga mengerti akan perasaan nya yang masih campur aduk.
Ia menyeruput teh nya memberi kehangatan pada tenggorokan nya yang akhir-akhir ini sering bermasalah.
Mata nya menerawang jauh akan nasib nya selama ini. Bukan mengeluh hanya saja ia bingung. Bagi sebagian orang yang tak tau tentang kehidupan rumit Pelangi pasti menganggap diri nya bahagia. Tapi jauh di dasar dalam diri nya ia merasa kesakitan."Aku kira kamu kemana.. Ternyata kamu disini." suara itu membuyarkan semua lamunan Pelangi.
Pelangi menoleh kebelakang dan mendapati Mike sudah berada di jarak 1 meter dari diri nya.
"Kamu udah pulang..." Pelangi langsung menghambur kedalam pelukan Mike.
"Telat 1 hari dari waktu yang kamu janjikan.." Pelangi mengerucutkan bibir nya lalu meletakan cangkir yang masih ia pegang di meja. Pria itu tersenyum sambil menyelipkan rambut nya di daun telinga Pelangi.
"Kamu udah berapa lama nginep dirumah bunda?"
"Dari hari keempat setelah kamu pergi ke canada." Mike mengangguk ia masih menatap wanita yang berusaha tersenyum di depan nya ini. Mike sudah mendengar berita itu dan ia tak mau membahas nya lagi. Banyak kejadian yang Mike tidak tau selama ia berada di sana dan sayang nya ini kali kedua ia tidak berada di samping Pelangi saat ia terpuruk..
"Kamu ngga mau peluk aku lagi?" tanya Mike menggoda Pelangi ia mengacak-ngacak rambut Pelangi.
"Enga ah kamu bau.." desis Pelangi.
"Masa sihh." Mike mencium aroma tubuh nya sendiri. Ia memang belum sempat membersihkan diri nya. Begitu sampai ia langsung mencari wanita ini dan enak saja dia dengan polos mengatakan bahwa ia bau. ck!
"Hahaha.. Kenak tipu." Pelangi terkekeh lalu kembali memeluk tubuh Mike.
"Udah pinter bohong ya sekarang."
"Biarin." ucap Pelangi di dalam pelukan Mike. Mike membalas Pelukan Pelangi dengan erat. Selama ini ia juga sangat merindukan celotehan gadis nya ini..cukup lama mereka menuang rasa rindu di balkon kamar Pelangi seakan tak ada yang mengalah untuk melepas pelukan nya terlebih dahulu. Bahkan Pelangi sempat memejam kan mata nya selama 10 menit bahu Mike. Sementara mike mengelus rambut pelangi dengan kasih sayang nya.
"Kamu ngga tidur kan?" tanya Mike membuat Pelangi seketika melepas pelukan nya.
"Masih mau nginep disini atau ikut pulang?"
"Aku tidur dirumah bunda aja. Besok pagi baru aku ke apartemen kamu."
"Kalo gitu aku pulang ya." mike mengacak rambut pelangi.
"Ngga makan dulu?"
"Ntar aja gampang."
"Aku pulang dulu ya." Mike mengecup kening Pelangi sebelum ia melangkah kan kaki nya keluar dari pintu kamar .
Seperti biasa jantung Pelangi berdetak sangat kencang setiap ia mendapat perlakuan khusus dari Mike.
Iya melihat mobil Mike melesat laju meninggalkan pekarangan rumah nya.***
"Ehemm" Eca berdehem di tengah-tengah sarapan pagi nya yang begitu sepi. Hanya suara dentingan sendok yang beradu di piring yang menghiasi pagi mereka. Pagi yang biasa nya ramai karna ulah Davin seakan menjadi sepi bagaikan kuburan karna Davin sudah pindah ke Paris.