keputusan terakhir

1.6K 79 5
                                    

Dan pada akhir nya kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulut ku.
Dia tertunduk diam tak berani menatap wajah ku.
Senyum yang awal nya merekah kini hilang secara perlahan.
Apa aku harus diam juga selama ini sementara aku tau bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama.

Aku tidak mau menunggu terlalu lama lagi. Karna perasaan nya bisa berubah lagi sewaktu-waktu.
Aku tau dia masih belum yakin dengan perasaan nya. Dia masih menerka-nerka apakah yang di rasakan dia selama ini perasaan cinta atau bukan. Seharus nya dia tak perlu berfikir lagi karna jawaban nya sudah jelas.
Pendekatan yang kita lalui sudah lebih dari cukup untuk mengenal karakter satu sama lain.
Apa masih belum cukup.

"Pertanyaan aku bikin kamu bingung ya?"

Perlahan tapi pasti Pelangi mulai berani menatap mata ku. Hingga kedua bola mata kami saling beradu. Masih ada keraguan di dalam sana. Keraguan tentang diri nya sendiri.

"Rasa nya aku udah tau jawaban nya. Rain maafin aku udah bikin kamu ngga nyaman sama sikap aku. Seperti yang aku katakan dulu aku lebih suka mengungkapkan apa yang aku rasa dari pada aku harus memendam nya. Tapi hari ini aku mengerti walaupun hanya dengan menatap kedua bola mata kamu. Lupakan ucapan ku yang tadi dan aku janji ngga akan ganggu kehidupan kamu lagi."

Dia diam lagi dan lagi, tidak ada satu kata pun keluar dari mulut nya.
Aku melepas kedua tangan ku dari wajah nya lalu kami sama-sama diam sambil memandangai pemandangan di depan ku. Aku berharap semua beban yang ada di dalam fikiran ku cepat hilang.
Andai aku bisa membaca sedikit aja apa yang sedang kamu fikirkan pasti aku bisa mengerti sedikit apa yang kamu mau. Tapi aku tak memilik kemampuan sejauh itu.

"Berulang kali aku berusaha melupakan kejadian itu tapi aku ngga bisa." ucap nya di tengah-tengah kediaman kami tadi . akhir nya dia mulai buka suara.

"Apa yang kamu fikirin sampai detik ini."

"Wanita itu."

Aku menghela nafas ku pelan. Lalu aku kembali memandang Pelangi yang ada disamping ku.

"Aku tidak punya hubungan apapun dengan Aisyah. Dia hanya mengantar ku pulang dan karna sudah larut aku menyuruh nya menginap."

"Hari itu aku mabuk berat hingga tak ada yang mengantar ku pulang. Dan Aisyah menemukan ku di pinggir jalan dalam keadaan kacau karna terlalu banyak meminum alcohol dan dia mengantarkan ku pulang." jelas ku pada nya.

"Aku ngga tau itu bener atau engga tapi dengan ada nya kejadian itu bikin aku ngga bisa percaya sama kamu kayak dulu lagi."

Oh shittt. Kenapa hanya karena kejadian itu Pelangi langsung tak mempercayai ucapan ku. Ini tidak masuk akal.

"Apa yang bakalan kamu fikirin kalau aku yang ada di posisi kamu?"

"Tapi aku ngga ada ngelakuin apa pun aku berani bersumpah. Kita tunggal bersama selama 2 tahun apa aku pernah berbuat di luar batas."

"Aku sama dia beda Mike. Aku bisa mengontrol kamu tapi apa kamu tahan kalau dia udah telanjang di depan kamu dan ngasih seluruh tubuh nya di depan kamu. Ngga ada kucing yang nolak di kasih ikan Mike."

"Pada kenyataan nya aku sama dia ngga ngelakuin apa pun Rain. Gimana cara nya supaya kamu percaya sama aku. Udah lah Rain aku capek sekarang semua terserah kamu. Seperti yang kamu bilang kemarin kita ngga punya hubungan apapun jadi mulai sekarang lebih baik kita ngga saling mencampuri urusan pribadi."

Sudah lah percuma menjelaskan yang sebenar nya. Kalau pada dasar nya aja dia udah nuduh yang macem-macem. Aku juga sudah lelah menunggu dan terus menunggu hal yang sudah jelas tidak pasti. Tanpa kata apapun Pelangi langsung pergi meninggalkan ku dan kembali kedalam mobil.

PELANGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang