termakan rayuan gombal

2.2K 70 0
                                    

"Kondisi nya saat ini baik-baik saja, Pelangi hanya butuh banyak istirahat dan jangan berfikir terlalu banyak jangan terlalu memaksa Pelangi dulu saat ini. Kejadian yang menimpa nya kemarin belum sepenuh nya hilang dari ingatan Pelangi dan terkadang jika ada yang memaksa atau berbuat kasar pada nya trauma itu datang." jelas Dokter Rowin pada Eca dan juga Wahyu.

"Baiklah kalau begitu terima kasih ya Dr Rowin maaf saya mengganggu anda malam-malam begini." ucap Eca.

"Tidak apa-apa Dokter Eca sudah tugas saya sebagai Dokter. Saya permisi dulu ya." pamit Dokter Rowin dengan sopan.

Wahyu mengantar Dokter Rowin ke depan sedangkan Eca menyelimuti Pelangi di kamar nya.
Tatapan Eca menatap Pelangi dengan Iba.

Tidak jarang Pelangi mengalami kejadian seperti ini dan membuat Eca panik melihat Pelangi yang tiba-tiba saja mengalami mimpi buruk.
Kejadian itu ternyata masih melekat di ingatan Pelangi sehingga membuat Pelangi kesulitan untuk tidur.

***

Pagi ini semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama.
Ah rasa nya sudah sangat lama Pelangi merindukan kegiatan rutin seperti ini. Berkumpul bersama keluarga itu lah yang pelangi rindukan semasa di jogja, jelas saja selama di jogja dia selalu menyiapkan semua nya sendiri.

"Om melihat kamu sudah banyak berubah," Dian membuka pembicaraan saat Pelangi mengoles roti nya dengan selai kacang.

"Kehidupan Pelangi di jogja sangat membawa perubahan besar Om, disana Pelangi belajar banyak kalo biasanya setiap Pagi mbak Nany yang bangunan Pelangi disana Pelangi harus terbiasa bangun sendiri dan ngebuat sarapan sendiri, kadang disana Pelangi ngga sarapan karna telat." aktifitas Eca yang sedang menuangkan Teh kedalam gelas milik Suami nya sontak terhenti.

Selama ini Pelangi selalu berkata dia baik-baik saja hidup disana.

"Kamu jarang sarapan?" tanya Eca. Pelangi mengangguk sambil menikmati roti nya.

"Bunda tenang aja, walaupun pelangi gak sarapan pelangi punya sahabat yang selalu ngebawain sarapan kok."

Eca menghela nafas lega. "Syukurlah, kamu harus menjaga kondisi kamu sayang jangan sampai mag kamu kumat."

Wahyu geleng-geleng kepala melihat Eca yang terlalu memanjakan Pelangi.

"Kamu punya pacar?" tanya Dian. Pelangi mengerut kan alis nya saat mendengar pertanyaan tidak biasa dari oom tersayang nya ini.

"Om nanya apa sih, pelangi masih kelas 2 SMA. belum ngurusin yang nama nya pacaran." dalam hati Pelangi merutuki diri nya karna telah berbohong.

Eca dan wahyu saling pandang lalu tersenyum. Semalam Eca dan Hanako berbincang-bincang akan menjodoh kan Pelangi dengan Afkar tapi jika kedua nya sama-sama mau, hmm Eca juga tidak memaksa sih di jaman modern seperti sekarang jarang ada yang mau di jodoh-jodoh kan tapi siapa tau Pelangi tertarik.

"Kamu mau Bunda jodohin dengan anak nya Om Davian ngga?" iseng-iseng Eca bertanya.

"No! Pelangi bisa nyari pacar sendiri bun." tolak nya mentah-mentah.

Bunda ngga tau kalau mantan pacar Pelangi itu anak nya Om Davian itu mantan nya Pelangi. Mantan atau bukan ya kan belum ada kata putus.

"Biarkan Pelangi memilih sayang dia sudah besar, Pelangi kenapa tidak sama Mike saja ayah lihat dia pria yang baik." usul Wahyu.

Pelangi mendengus. "Lihat nanti saja yah siapa yang akan jadi bodoh Pelangi."

PELANGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang