Nana dan Lina berjalan beriringan dari parkiran menuju kelas, Lita? Dia sudah berlari mengejar Abrar didepan.
"Lin, kalian udah lama ya kenal Abrar?"
"Kita temem smp Nad"
Nana mengangguk-anggukkan kepalanya dan bibirnya membentuk 'O'
"Kenapa Nad? Lo suka ya sama Abrar?" Selidik Lina
"Ah, ngaco! Ya ngga lah! Yakali Lin jatuh cinta secepet itu. Gue tuh cuman penasaran doang, Lita segitunya sama Abrar"
"Ooh, Lita ... Mereka pernah pacaran dulu"
"Ooh, tapi mereka ngga musuh-musuhan gitu ya, i mean biasanya kalo pacaran trus putus kan langsung belaga ngga kenal, sindir-sindiran, bahkan musuhan"
"Kita itu udah sahabatan sih sebenernya dari kecil, dulu sahabat sekarang balik lagi jadi sahabat. Gitu"
"Tapi kayaknya Lita masih cinta deh sama Abrar"
"Haha.. Bisa jadi Nad, isi hati orang siapa yang tau. Yakan?"
"Emang kalian ngga pernah saling curhat-curhatan gitu?"
Lina hanya menjawab dengan gelengan kepala sambil tersenyum. Karna ngobrol terus mereka nggak sadar kalau telah sampai didepan kelas.
"Emm .. Nad, lo kenapa pindah sekolah?" Tanya Lina setelah meletakkan tasnya dan duduk.
"Ooh, sebenernya gu ikut eyang kan di Bandung sama kak Bagas juga tinggal disana, karna eyang meninggal jadi kak Bagas putusin buat tinggal di Jakarta aja, lagian kasian juga kak Bagas mesti bolak-balik Jakarta-Bandung tiap hari karna perusahaan ada di Jakarta."
Tepat di kata terakhirnya bel masuk berbunyi.
::::::
"Nad kantin yok!"
"Enggak ah, gue disini aja. Mau baca novel gue."
"Ooh, yaudah. Lo ngga nitip sesuatu?"
"Eh ntar kalo lo liat novel gue, bawa ya."
"Oke sipp" Lina pergi ke kantin bersama Dea, Anggi, dan Vera.
Kelas mulai sepi, tapi Nana tak menyadarinya ia terlalu fokus membaca sehingga tak tau kalau dikelas tinggal dirinya dan dua anak cewek di pojokan yang sepertinya tengah asik bergosip.
"Ehm.. " dehem seorang cowok disamping Nana, tapi memang terlalu fokus Nana tak mendengarnya. Lantas cowok itu meletakkan minuman botol dingin ke pipi Nana, karna kaget Nana hampir saja terjatuh kesamping.
"Apaan sih Abrar ngagetin aja deh!"
"Kaget sih kaget, tapi gapake maju-maju juga bibirnya"
"Ngga lucu tau!"
"Siapa juga yang lagi ngelucu? Buat lo nih" Abrar memberikan air mineral dingin pada Nana.
"Thanks. Tapi gue masih sebel sama elo!"
"Ohya?"
"Ya!"
"Bodo!" Abrar langsung berjalan keluar kelas.
"Gajelas banget jadi manusia" Gumam Nana sambul membuka tutup botol air mineral pemberian Abrar.
Tuling... Nana langsung meraba-raba lacinya.
Kak Bagas : Gimana dek, kamu betah di rumah Alvaro?
Nada : Biasa aja sih kak, keluarganya ramah banget tapi. I miss you so much :(
![](https://img.wattpad.com/cover/80986871-288-k869727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama
Teen FictionKarena gadis itu manggil kamu Arka, dan kamu suka. Jadi aku manggil kamu Cakka biar kamu juga menyukaiku. - Nada Nadifa Nada Nadifa? Haha itu seperti dua nama orang, gimana kalo Nana? - Cakrawala