•30• Love Your Self.

1.8K 78 6
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Nana menjalani Ujian Nasional, Yup, Nana sudah kelas 3 SMA dan akan lulus sebentar lagi.

Dan sebagian teman sekelasnya memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe dekat sekolah untuk sekedar merayakan lepasnya beban besar yang beberapa bulan terakhir mereka rasakan

"Lo nggak ikut?"

"Bukan cuma gue, Lita juga nggak ikut"

"Why?"

"Kita mau berangkat ke Jogja, tuhkan, mama udah sms suruh langsung pulang" Jawab Lita

"Jogja?"

"Iya, kita mau nengokin Abang kita yang udah lupa kalau punya rumah di Jakarta, sekalian liburan" jelas Lina

"Lo mau ikut? Nggak papa, ayo!"

Nana sempat diam beberapa detik, lalu menggelengkan kepalanya

"Kenapa? Kalau lo ngga mau ketemu Alvaro tenang aja, kita nginepnya nggak ditempat Alvaro kok"

"Eng... Enggak, bukan gitu Ta"

"Eh, tapi kita jalan-jalannya kan tetep bareng Bang Varo Lit" ucap Lina polos

"Nad lo jadi nebeng gue kagak?!" Sebuah teriakan dari halaman parkir menginterupsi mereka bertiga

"Iya! Bentar!" Teriak Nana keras-keras

Segera mereka bertiga berjalan ke arah halaman parkir
"Nad, lo nggak mau nitip sesuatu sama kita?"

Nana mengerutkan keningnya sesaat "Oh! Tentu saja iya, gue nitip oleh-oleh yang banyakkk juga gratis" ucap Nana disertai cengiran khas nya

"Oke, gampang ntar gue sampe in ke Alvaro" jawab Lita enteng

"Eh? Kok Alvaro sih? Gue kan minta nya ke kalian!"

Lita dan Lina kompak tertawa "Lagian yang Lina maksud itu nitip salam buat Alvaro! Yakan Lin?"

"Iya!" Seru Lina lalu tertawa lagi

"Ehem!"

Serempak mereka bertiga menoleh ke arah suara deheman tersebut

"Hehe... Sori Dion" Nana kembali memamerkan giginya

"Yaudah, lo berdua hati-hati ya, jangan lupa oleh-oleh buat gue!"
Seru Nana sambil menaiki motor Dion. Nana memang nebeng sama Dion karena sepulang dari kafe nanti Dion bakal ke rumah Tante nya yang berjarak 5 rumah dari rumahnya.

"Iya, ntar gue bilang sama Alvaro!" Seru Lita agak berteriak karena Dion mulai melajukan motornya

"Awas aja lo berdua!" Teriak Nana.

"Lo masih sama Alvaro ya?"

Nana menautkan alisnya kebingungan dengan pertanyaan Dion "Masih apanya?"

"Pacaranlah! Apa lagi?"

Nana tertawa sambil turun dari motor Dion karena ia sudah sampai di kafe "Gue nggak pernah pacaran kali sama Alvaro"

"What? Berarti lo bohongin gue dong!"

Nana tertawa lagi, dan berjalan meninggalkan Dion memasuki kafe dan bergabung bersama teman-temannya. Dion pernah ingin mengenalkan temannya yang naksir Nana, namun Nana bilang kalau ia sudah punya pacar, Dion pikir pacar Nana itu Alvaro.

Kafe ini sepertinya memang di desain untuk tempat nongkrong anak sekolahan karena meja dan kursinya ada yang memanjang, melengkung seperti huruf 'U', huruf 'S' dan masih banyak huruf alfabet lainnya, dan muat diduduki 16 orang berhadap-hadapan

Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang