•21• dr. Alvaro

1.9K 88 4
                                    

Mata Nana masih enggan untuk terbuka, bahkan sampai jam menunjukan pukul 09:15, pagi ini ia tak masuk sekolah, ya kalian tau sendirilah apa sebabnya.

Kakaknya yang dikantor jadi tidak tenang karena Nana dirumah sendirian, bukannya apa, Nana belum makan sama sekali, karena ia tak suka bubur, kakaknya tadi pagi membelikan makanan di warung masakan padang langganan Nana tapi yang Nana ucapkan adalah "Masa orang sakit dikasih makan masakan padang" gimana kakaknya ngga serba salah, umumnya orang sakitkan makan bubur, nah ini dia ngga doyan bubur, terus pas di tanya kakaknya "Trus kamu mau apa?" Nana malah jawab "Nggak tau" terus kakaknya tanya lagi "Nasi goreng mau?"

"Aku tuh lagi ngga pengen makan kak, stop nanyain aku mau apa, aku cuma mau tidur"

Kakaknya menghembuskan nafas "Oke, kakak berangkat ke kantor dulu, nanti siang kakak pulang, kalau kamu lapar kamu pesan online saja apa yang lagi kamu pengen, asal jangan fast food" lalu Kakaknya mencium keningnya dan berangkat kekantor.

Hapenya sedari tadi bergetar, namun sang pemilik tak jua tersadar dari alam mimpi, sampai akhirnya suara petikan gitar dan diiringi suara kakaknya mengalun dari ponselnya

I want to write you a song

One as beautiful as you are sweet

With just a hint of pain

For the feeling that I get when you are gone

I want to write you a song

I want to lend you my coat

Mata Nana mulai bergerak dan perlahan terbuka

One that's as soft as your cheek

So when the world is cold

Tangannya meraba-raba nakas disamping tempat tidurnya, lalu mengangkat telfon yang entah dari siapa Nana tak membacanya.

"Halo, dek, kamu sudah makan?"

"Belum" jawab Nana dengan suara parau

"Kakak pesenin makanan ya? Kamu mau apa? Atau kakak pulang saja?"

"Engak usah, ini aku mau pesen sendiri, kakak ngga usah pulang" Nana tahu kalau kerjaan di kantor kakanya lagi menumpuk, jadi, sejak kemarin saat kakanya bilang kalau besok ia tak masuk kantor Nana mencegahnya.

"Yaudah, nanti abis makan jangan lupa diminum obatnya, sudah kakak taroh di nakas"

"Hmmm... "

"Yaudah, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"
Tut.

Nana sangat malas makan, jadi dia bilang seperti itu cuma agar kakaknya tidak khawatir saja.

Ia meletakkan kembali ponselnya ke nakas. Ia menarik nafas dalam, rasanya kepalanya ini sudah mau pecah saja, dan sekarang ia kebelet pipis, ia yakin kalau ada pergerakan sedikit saja rasa sakit dikepalanya akan semakin bertambah. Lalu perlahan ia bangun sambil meringis kesakitan, kedua tangannya memegangi kuat-kuat kepalanya yang serasa mau ambyar.

Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang