•13• Abrar Genit.

2.1K 62 0
                                    

"Hayoloo! Kalian berdua abis dari mana?" Tanya Lina setelah membuka pintu, ia melihat Nana yang acak-acakan "pasti kalian abis yang engga-engga kan? Hayo ngaku!"

Nana masih diam. Capek. Ngantuk. Kalian tau ini jamberapa? Jam 4 subuh!

"Enakan juga yang iya-iya Lin" ucap Alvaro sambil gandeng tangan Nana masuk rumah melewati Lina yang cengo. Nana nurut saja dari pada dengedirin Lina ngomel macam Ibu Tiri, tapi setelahnya Nana mencoba melepas tangannya.

"Apaan sih Ro? Lo kira gue truk, lo gandeng-gandeng" setelah itu Alvaro membisik di telinga Nana "sekali-kali kerjain Lina seru kali" Nana tersenyum miring.

"Heh! Ngapain kalian?" Kalau dilihat dari sudut Lina, Alvaro memang tampak sedang bermesraan, mencium pipi Nana.

Nana tersenyum miring.
"Pengen ya Lin?" Tanya Nana dengan wajah menggoda dan jarinya menunjuk-nunjuk Lina. Sedangkan Alvaro sudah beranjak menaiki tangga dan masuk kamarnya.

"Ih, apaan sih lo!" Nampak wajah Lina sudah memerah. "Omaigat Nana, lo jadi selingkuhannya Alvaro? Omg, kak Ratu diselingkuhin!" Lanjutnya tapi dengan nada sedikit membisik.

"Pikiran lo terlalu jauh Lin, deket-deketan aja napa biar enak" goda Nana lagi, 'ternyata asyik juga godain Lina'

"Tuhkan! Istighfar Nad, omongan lo jadi nglantur gini semenjak lo ngga pulang semalem!" Ucap Lina sambil mengguncang-guncangkan tubuh Nana.

Nana tersenyum miring, sebuah ide terlintas lagi.
"Aku bukan Nadaa" ucapnya dibuat buat, dengan wajah datar dan mata melotot.

"E.. eloo bu-bukan Nada? Trus lo siapa?" Tanya Lina terbata-bata, wajahnya sungguh menggelikan hingga Nana tak tahan lagi untuk ketawa

"Ahahahaaa... " tawa Nana pecah seketika

"Nad! Lo kesurupan ya? Litaaaa! Varoooo!" Lina sudah mundur-mundur

"Apaan sih Lin, gampang banget diboongin!"

"Gue masih belum percaya sama lo, lo Nada bukan sih?"

"Gue Nada, Linaaa, Nada Nadifa temen sekelas, sebangku, bahkan sekamar lo"

"Ih! Nada! Galucu tau ngga!?"

"Lucu banget tau!"

"Tai ah"

"Omongan bisa typo?"

"Emang gue ngatain lo tai!"

"Oh, mau gue masakin apa Lin?"

"Gue ga luluh yaw"

"Siapa juga yang lagi ngrayu, yaudah gue masak buat Alvaro sama Lita sama gue aja, abis itu santai-santai cantik"

"Lo kok gitu sih Nad!?"

"Ulululuuu, ucul bet kalo lagi ambek, yauda gue kasih yang spesial deh buat lo"

"Bener ya Nad, tapi apaan yang spesial?"

"Tempe+tahu dibugkus pake karet dua Lin" ujar Nada cekikikan sambil lari dan langsung dikejar Lina.

***

Nana sedang duduk santai sambil mendengarkan musik di kursi santai samping rumah deket kolam renang, sedangkan Lina sedang berenang-renang ke tengahan. Mata Nana mengikuti setiap pergerakan Lina, namun fikirannya melayang pada Alvaro yang sikapnya jadi aneh, tadi pagi aja Nana susah banget bangunin buat sarapan, giliran Lina yang bangunin langsung bangun, trus udah mau makan, makan cuma dikit doang, diajak ngomong Nana juga ngga nyaut, giliran ditanya Lina ngomongnya sepanjang KRL.

"Lin bilas gih! Shoping-shoping cantik yuk!" Cewek. Pusing dikit larinya shoping.

"Hayuk! Kemaren juga gue pengen shoping, eh anjirnya dompet ketinggalan"

Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang