•16• Kenal? Lama?

1.8K 66 0
                                    

"Eh, Ro, nama panjang lo Alvaro siapa sih?"

"Alvaro gue"

"Ihh, maksudnya tuh lanjutannya"

"Kenapa?"

"Emm... ngga papa, nanya doang" lalu Nana berjalan ke dapur untuk mengambil snack. Mereka berdua kini tengah di rumah Nana, seperti biasa kak Bagas yang menyuruh Alvaro untuk menemani Nana.

***

18:30 Dan Alvaro masih di rumah Nana, setelah ia mandi dan mengganti seragamnya dengan baju kak Bagas tadi, ia duduk sambil memejamkan matanya sambil mendengarkan music dengan earphone yang baru Nana kembalikan tadi di ruang--entah keluarga Nana menyebutnya ruang apa- dia duduk di Bean Bag warna biru muda didekat dinding kaca, disini dapat terlihat taman kecil dengan dua bangku dan ayunan kayu, langit tampak sangat pekat tanpa bintang, alias mendung.

Nana sendiri tengah berkutat di dapur untuk menyiapkan makan malam. Hanya pasta sih sebenarnya, dan karena ia tiba-tiba ingin makan nugget ia akhirnya memasak beberapa nugget dan memotong beberapa bakso.

Karena bosan dan juga lapar, akhirnya Alvaro bangkit dan berjalan menuju dapur.

"Lama banget sih?!"

"Duh!" Perlahan terlihat darah segar merembes dari salah satu jarinya.

"Ngagetin banget sih lo!" Ujarnya sambil menyalakan keran dan mencuci tangannya.

"Lo aja ngga bisa bedain mana bakso mana jari"

Dahi Nana berkerut matanya melotot, baru membuka mulut kalimatnya tercekat dan akhirnya ia menghela nafas. Rasanya percuma saja memarahinya, hanya buang-buang tenaga.

"Goreng tuh baksonya!" Nana berjalan meninggalkan dapur

"Ogah" ujarnya lalu duduk di kursi dekat dapur.

Lalu langkahnya berhenti dan berbalik "Elah, lo udah laper kan? Gue mau ngobatin tangan gue dulu" lalu lembali berjalan meninggalkan dapur.

Karena memang sudah lapar Alvaro akhirnya bangkit dan melihat masakan Nana. Ia melihat ada pasta, sontak ia langsung mencomotnya.

"Hambar!" Lalu tanganya beralih mengambil nugget, belum sempat ia memasukkan nugget ke mulutnya --
"Eh! Stop!" Nana menahan tangan Alvaro dan mengambil nugget yang belum digoreng itu.

"Belum digoreng juga! Nih potongin baksonya, gue mau kasih bumbu pastanya"

"Lo kok merintah-merintah gue!?"

"Udah deh, pengen cepet makan kan lo? Lagian motongin bakso doang apa susahnya sih?"

"Yaudah, gimana motongnya?"

Lalu Nana meraih pisau dan Bakso "kek gini"

"Ohh, yang itu sekalian"

"Eh! Kok jadi gue yang motongin?"

"Bego sih lo"

"Udah nih terusin motongnya abis itu goreng"

"Ck! Tadi ngomongnya motong doang, sekarang suruh goreng juga"

"Udahlah Ro, go-- "
"Goreng doang apa susahnya kan?" Potong Alvaro melanjutkan perkataan Nana.

Cinta PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang