Kamu tau, hal yang paling kubenci dalam hidup? Simple! Melihat orang yang kusayang meninggalkan ku.
Trio Cogan di mulmed;)
*****
"Qia."
Ia menoleh ke belakang, melihat siapa yang telah memanggil namanya itu.
"Kenapa Ver?" tanya Qia pada Vera yang baru saja menyamakan langkahnya dan Raafi saat baru saja memasuki gerbang sekolah.
Seperti biasa, Vera selalu bersama teman seperjuangannya, yaitu Yurini. Mereka adalah teman sekelas Qia yang termasuk fanbase-nya Raafi.
"Lo beneran jadian ama kak Raafi nih?" tanyanya seperti berbisik pada Qia.
Qia melirik Raafi sebentar, lalu kembali menatap Vera dan Yurini bersamaan. Mereka tak sabar ingin mendengar penjelasan darinya.
"Bener kok," sambung Raafi yang masih terus menatap lurus ke depan.
"Apa?!" sahut Vera dan Yurini serentak.
Qia memutar bola matanya malas menatap Raafi yang lebih tinggi darinya itu. "Kenapa? Emang bener kan," tukas Raafi menatap Qia hangat.
Vera dan Yurini hanya menampilkan wajah cengonya. "Aah seumur-umur, baru kali ini gue liatin kak Raafi dari deket anjir!" ujar Yurini histeris.
"Hai kak Raafi!" Vera mengaitkan tangannya dengan tangan Raafi cepat, "aku temennya Qia, yang paling cetar membuahaya badai kak, hehe...." ia memperkenalkan dirinya pada Raafi.
"Jangan lama-lama," sahut Yurini segera melepaskan tangan mereka, lanjut dengan ia yang berjabat tangan dengan Raafi, "halo kak Raafi! Gue Yurini, temen Qia yang paling imut-imut kaya marmut yang cute."
"Punya temen gak ada yang beres semua deh kayanya!" Rutuk Qia pada dirinya sendiri.
"Wahaha ... iya, halo! Salam kenal," balas Raafi dengan ramahnya.
"Aah gak nahan banget senyumnya anju!" Vera terus menatap Raafi tanpa jenuh.
"Bidadara itu ada gak sih?" tanya Yurini, "kalau ada, mungkin kak Raafi salah satunya."
Raafi tertawa mendengar ocehan teman-temannya tersebut.
"Makin diabetes gue kak," ujar Yurini.
"Bisa aja lo somplak!" tukas Vera memukul lengan Yurini.
"Udah ah, alay!" Qia berlalu meninggalkan mereka yang masih di ujung lapangan.
"Eh Qia, tungguin!" sahut Raafi, "gue duluan ya.." ucapnya pada Vera dan Yurini.
"Iya kak," balas mereka serantak. "love you!" sahut Vera, saat Raafi sudah berlalu mengejar langkah Qia.
"Seneng ya?" tanya Qia pada Raafi.
"Kok gitu? Marah? Cemburu?" tanya Raafi melirik Qia.
"Ew! Gak banget cemburu sama mereka."
"Terus kenapa?"
"Panas aja liatnya."
"Hah? Maksudnya apaan?" Tanya Raafi meyakinkan.
Qia tak menjawab dan langsung masuk ke kelasnya.
Raafi hanya bisa menatap punggung Qia yang sudah masuk ke kelasnya. "Bwahaha ... dia cemburu ya?" tanya Raafi pada dirinya sendiri, dan berlalu pergi dari kelas Qia.
*****
Bel istirahat sudah dibunyikan beberapa menit yang lalu. Qia dan para sahabatnya baru saja ingin mengemasi alat tulisnya dan segera menuju kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You! √
Teen FictionApa perasaan mu jika kamu terus-menerus didekati oleh Sang cowok populer yang diidamkan para perempuan-perempuan di sekolah? Senang bukan?! Tapi tidak dengan Qia! Si cewek cuek nan dingin yang membenci Raafi, si cowok populer nan ganteng ini! Namun...