21. Penuturan

2.5K 308 64
                                    

Kamu tau, hal yang paling membosankan dalam hidup? Simple! Menunggu kepastian yang tak kunjung pasti.

Seberapa pantas - Sheila On 7

*****

Raafi bergegas menuju kelas Qia yang berada di ujung koridor kelas satu. Setelah sampai di ambang pintu, ia memusatkan perhatiannya pada Qia yang tengah menelungkupkan kepalanya di atas meja dan langsung menuju ke arahnya.

"Kamu gak pa-pa?" tanya Raafi sambil memegangi kedua pipi Qia.

"Apasih alay! Orang gak ngapa-ngapin juga." tukas Qia sambil melepaskan tangan Raafi dari kedua pipinya.

"Alay-alay gini kan--"

"Sayang kamu." cemooh Qia, menirukan gaya bahasa Raafi seperti biasa kepadanya, "receh banget!"

"Bwahaha.. tau nih, ciee!" Goda Raafi sambil tersenyum simpul.

"B aja!"

Raafi menghela napas, "tadi Ifa ngapain?"

Qia membelalakkan matanya mendengar ucapan Raafi barusan, "ish! Persetan dengan si kunyuk-kunyuk bangsat!" Gerutu Qia pada sahabatnya. Siapa lagi yang berani mengadukan hal ini kepada Raafi jikalau bukan mereka.

"Mereka baik tau, kalau bukan gara-gara mereka, mungkin aku gak tau kalau kamu--"

"Hal sepele, udah deh gak usah dibahas." potong Qia kembali menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Yaudah kalau gitu aku tanya Ifa aja." Raafi hendak beranjak dari tempat duduknya, namun pergerakannya ditahan oleh Qia, "dia nyuruh gue jauhin lo." tuturnya.

"Terus?" Raafi tampak bersemangat mendengarnya dan kembali duduk.

"Yaudah gitu aja."

"Yaah gak asik," sahut Raafi.

"Bawel amat sih nih onta, ck!"

Hening.

"Ya.. gue gak rela lah," ucap Qia kepada Raafi seperti berbisik.

"Ha?!" sontak Raafi, "kamu gak rela aku sama Ifa? Ciee akhirnya cintaku terbalaskan!" Raafi mencolek dagu Qia.

"Ck! Nyesel gue ngomong, dih!"

"Makin cinta deh."

"Sama siapa?" tanya Qia menyembuyikan rasa malunya.

"Sama curut gue lah!" ucapnya, "yaudah kalau gitu aku balik dulu ya." Raafi mengacak rambut Qia pelan.

Otaknya mereng kali tuh si Ifa.Maunya apa sih tu si cewe bangor?! Batin Raafi selepas keluar dari kelas Qia.

Ia melangkah dengan cepat menuju kelas Ifa, syukur kalau ada ia di kelas. Dilihatnya seisi kelas itu dan mendapatkan sosok yang ia cari. Ternyata Ifa tengah berbincang dengan teman-temannya.

"Eh itu tuh.." sahut salah seorang temannya menunjuk kedatangan Raafi.

Ifa menoleh ke arah dimana matanya bertemu dengan mata legam milik Raafi.

"Raafi," ucapnya pada Raafi yang baru saja sampai di hadapannya, "ngapain?" ia berdiri sejajar dengan Raafi.

"Stop ngancam cewe gue lagi!" telak Raafi tepat di hadapan seluruh siswa kelas itu.

"M-maksud lo apa?" balas Ifa sedikit gugup.

"Otak lo mereng? Atau sakit jiwa? Beraninya ngancem dia, sini ngomong langsung ke gue."

Fix You! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang