31. He...

2.2K 265 53
                                    

"Gue Aldo."

"Aldo?" ulang mereka serentak.

"Gue..." pikirnya panjang.

Mereka masih diam dengan wajah cengonya masing-masing menunggu bait kata selanjutnya yang ingin Aldo ucapkan.

"Sayang lo."

"HA?!" sontak mereka.

"Sayang gue?" tanya Keyra dengan percaya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"PD lo, setan!" cecar Nysha.

"Habisnya dia liatin gue," goda Keyra.

Aldo berfikir keras, "haha.. gue bercanda doang anjir..." ucapnya kaku sambil mengalihkan pembicaraan.

"Gak jelas," gumam Qia.

"Gue iseng doang main kesini," tutur Aldo.

Mereka ber-oh ria.

Aldo menghela napas, "hm Qia?"

Qia menoleh, tetapi hanya menatap Aldo tajam. Aldo pun kembali kaku dibuatnya.
Sial si Ifa. Dia oper gue ke kandang macan!

"Eh santai aja kali ama Qia, dia bukan setan, haha..." Valen tertawa melihat tingkah Aldo itu.

"Eh iya.. mana ada setan cantiknya kaya malaikat gini ya, haha..." balas Aldo.

"Omong-omong, lo mau ngapa manggil Qia?" tanya Nysha yang sudah penasaran.

"Ah anu.. itu.. gue mau minta ditemenin keliling sekolah ini sama Qia," pintanya sambil menengok ke arah Qia yang di sampingnya.

"Apa?!" sontak Qia terkejut mendengarnya. "Harus gitu sama gue? Yang lain aja."

"Iya .. sama gue aja," goda Keyra mengedip-ngedipkan matanya menatap Aldo di depannya.

Najis gue mah kalo begini! Batin Aldo merutuki keadaanya kini.

Ia bingung harus mengelak apalagi untuk Qia bisa bersamanya.

Aldo bergidik, "haha .. tapi gue juga mau ngomong sesuatu ama Qia nih."

Qia terkejut, "hah?! Apaan! Lo siapa sih? Kenal juga enggak!" sahut Qia langsung.

Gila! Galak amat anjir! Kalo gini mah bisa mati muda gue!

***

Ifa sudah memarkir mobilnya dengan aman tepat di depan rumah elegan milik Alvaro itu.
Dengan santainya ia memasuki rumah seakan-akan itu adalah rumahnya sendiri.

"Assalammualaikum ..." ia berjalan menuju dapur. Ifa sangat tau seluk-beluk sudut rumah ini.

"Tante, Ifa datang... hehe..." ucapnya saat melihat Vina yang sedang membuat cake di sana.

"Eh sayang." Vina langsung memeluk Ifa singkat.

"Lagi buat apa nih tan?" tanya Ifa basa-basi.

"Ini.. lagi bikinin cake buat Raafi. Katanya lagi kepingin makan cake."

"Oh ya? Waah asyik. Nanti Ifa bantuin ya tan, tapi sebelumnya Ifa mau liat keadaan Raafi dulu tan, hehe ..." cengir Ifa, "mana Raafinya tante?"

"Oh iya, dia di kamar."

"Yaudah kalau gitu Ifa ke kamar Raafi ya tante, nanti Ifa balik lagi deh..." setelahnya ia langsung berjalan menuju kamar Raafi yang berada di lantai dua.

Fix You! √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang