Tling...Tling...Tlong..
Dengan malas, aku berjalan kea rah pintu untuk melihat siapa tamu di siang bolong seperti ini. Badai? Tidak mungkin. Tiara? Sepertinya tidak, biasanya siang-siang seperti ini Tiara akan bergelut dengan selimut tebalnya meskipun cuaca tidak menggambarkan kedinginan. Namun siapa?
Aku membuang tebakan-tebakan tidak bergunaku itu. Jika terus berfikir, aku tidak mungkin tahu siapa orang tersebut.
Ckrek..
"Hai Lika, Kak Gevan ada?"
Untuk apa dia kemari?
"Lika...," ucap seorang yang satu setengah tahun lebih tua dariku ini. Aku masih memandangnya tidak percaya, bahkan nyaris berteriak karena ketidakpercayaanku.
"A-ada. Masuk, Kak," jawabku ramah sambil mempersilahkan Kak Citra menunggu di ruang tamu. Sedangkan aku akan memanggil Kak Gevan. "Kak Citra tunggu dulu ya. Aku panggilkan Kak Gevan dulu."
Kak Citra mengangguk dengan senyuman yang tak pernah pudar dari bibirnya.
Kakiku menginjak satu per satu anak tangga untuk menuju kamar Kak Gevan yang berada di lantai dua -bersebelahan dengan kamarku. Sungguh tidak rela aku memanggil Kak Gevan untuk gadis lain. Terlebih gadis itu gadis yang paling dekat dengan Kak Gevan. Apa lebih baik aku mengatakan pada Kak Citra jika Kak Gevan sedang tidak ada? Apa...
"Lika, ngapain berdiri di tangga mirip patung roro jonggrang versi kedua seperti itu?" tanya seseorang di hadapanku.
Aku tergagap menatap Kak Gevan yang perlahan menuruni anak tangga. Hatiku berteriak memanggil nama Kak Gevan, sedangkan lidahku kelu meski hanya untuk mengatakan kalimat 'jangan pergi kak'.
"Kak Citra ada di ruang tamu."
Mengapa aku mengatakan hal itu? Lidah ini sangat kejam, batinku.
"Benarkah? Kakak mau narsis sekali saja. Kakak sudah tampan belum seperti ini?" ini pertama kalinya aku mendengar Kak Gevan percaya diri seperti itu. Seperti Ba.. Astaga!
"Sudah kok. Aku duluan, Kak," ujarku segera menuju kamar dan bersiap-siap kerumah makhluk luar angkasa. Bodoh, bodoh dan bodoh. Aku merutuki ingatanku yang terlalu lemah, hingga melupakan hal sepenting ini.
Bersambung ..
Maaf pendek. V+C ditunggu readers
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Galatoma || #Wattys2019
Teen FictionAilika Wijaya harus sabar menghadapi sikap astral dan menyebalkan seorang Badai Galatoma. Lebih menyebalkan lagi ketika cowok most wanted itu mengetahui rahasia besar Ailika. Rahasia yang selama ini ia sembunyikan dari siapapun. "Kenapa harus mencin...