Part 50 - Setan Penganggu

1K 80 1
                                    


Malam ini, di bawah payungan ribuan bintang aku merasakan kehangatan yang sesungguhnya selain pelukan Mama ataupun genggaman Kak Gevan. Berada di samping Badai telah membuatku merasa lebih baik. Di balkon rumahnya inilah, kita menyaksikan langit malam.

Setelah mengumpulkan nyali sebanyak-banyaknya, aku mulai menjatuhkan kepalaku di bahu kiri Badai. Kulihat dari ekor mataku, Badai terkejut untuk beberapa saat. Setelahnya dia kembali menatap langit. Ini lebih nyaman.

Namun belum satu menit aku merasakan kenyamanan itu, Badai menggeser tubuhnya hingga kepalaku harus kutegakkan kembali. "Aku baru merasa nyaman. Kenapa?" tanyaku dengan nada kecewa.

"Kamu tidak malu jadi tontonan gratis?"

Badai menggerakan dagunya ke arah pintu. Tentu saja aku ikut mengalihkan pandanganku ke arah yang ditunjuk Badai.

Aku terkesiap melihat tiga kepala tengah mengintip kegiatanku dengan Badai. Nenek, mama dan kakek Badai terlihat gelagapan ketika aku dan Badai menyadari kehadirannya. Mereka segera berakting dengan berbincang-bincang kecil. Terlihat sekali kalau mereka salah tingkah karena tertangkap basah tengah mengintip kegiatan cucu dan anaknya.

Yang paling terlihat salah tingkah adalah nenek Badai. Beliau berpura-pura membersihkan pintu dengan kemoceng yang ada di dekatnya. Tingkah mereka bertiga sangat lucu bagiku.

"Ayo!" Badai menarik pergelangan tanganku saat aku masih terkikik melihat tingkah laku ketiga tersangka pengintipan.

"Mau kemana?" tanyaku masih dengan menahan tawa.

"Keluar. Banyak setan pengganggu di sini," jawab Badai dengan menekan kata 'setan'.

Saat ituah terdengar gerutuan nenek Badai serta kedua tersangka lainnya. Tepat ketika sampai di depan mereka aku hanya menyunggingkan senyum sambil menahan tawa habis-habisan. Wajah mereka terlihat sangat kesal dengan ucapan Badai.

Keluarga Galatoma memang unik.

X

TBC

Ini pendek bangetttt

Badai Galatoma || #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang