PROLOG

641 148 91
                                    


"Emangnya lo mau ya respect sama lingkungan sekitar? Jangan terlalu fokus sama dunia lo sendiri, Violetta."

Sejak kalimat itu terlontar, takdir mulai memainkan perannya. Tanpa sadar Vio telah terseret dalam zona yang dibuatnya sendiri.

Saat harapan datang. Pilihan untuk melepaskan kian menjadi.

Jika diibaratkan, Vio sama halnya dengan Pluto.

Jagat raya pun tahu, Angkasa membenci Pluto.

Pluto diam, meski semesta tidak memihak padanya.

Pluto jauh, hingga Matahari pun enggan mendekati.

Tapi kalian harus tahu satu hal, Pluto rela membisu disaat Bintang dan Bulan berdampingan menerangi malam. Tanpa peduli, bagaimana Pluto dilanda kegelapan.

Dan hal terakhir yang terlintas di benak Vio adalah,

"Pluto ada, tapi tidak dianggap."

Klise bukan?


Pluto ZoneWhere stories live. Discover now