Bab 1

64.8K 2.9K 31
                                    


Arena Pov

"Hiks..hiks..Bunda..Bunda..."

Aku mendengar suara tangisan Attara.

"iya sayang, sebentar". Aku berteriak dari luar kamar dan mempercepat pekerjaanku setelah selesai aku langsung menuju ke kamar dan melihat Attar menangis di atas kasur memanggil namaku.

" Bunda..hiks..". Attara masih menangis saat sudah melihat ku dalam kamar.

"iya sayang, ini Bunda uusshh uusshh…., anak bunda udah bangun ya tidur nya? Kok nangis hm?”. Tanya Arena sambil memeluk anaknya.

Attara langsung memeluk leher ibunya.

"Attan ndak ada liat nda di tamar, Attan takut di tindal". jawab Attara dengan bahasa cadel nya, karena memang Attara belum bisa bicara dengan lancar. Arena yang mendengar anaknya berbicara seperti itu tersenyum.

"bunda nggak akan ninggalin Attar, bunda sayaaang banget sama Attar, jadi Attar ngak boleh nangis lagi ya! bunda janji ngak akan ninggalin Attar. Tadi  bunda ngak di kamar kan bunda harus buatin sarapan buat anak bunda yang ganteng ini". Jawab Arena sambil memencet hidung mancung anaknya dengan gemas.

"janji bunda..?". anaknya ini memang pintar. Meski masih berumur tiga tahun dia sedikit banyaknya sudah bisa mengerti kata-kata orang dewasa.

"iya bunda janji…cup..cup..cup".

Arena yang gemas dengan anaknya ini langsung saja mencium wajah anaknya. Attara yang dicium oleh bundanya seperti itu tertawa .

"cup..cup..cup...,kiss uat nda", balas Attara.

"yaudah sekarang Attar harus mandi biar wangi, attar mau ikut bunda ke kampus kan?

Attara yang mendengar kata kampus, langsung melonjak kegirangan dan bersemangat.

" iya bunda. Attan itut, itut.." sorak nya.

"yaudah sekarang kita mandi". Arena melepas pakaian Attar dan menggendongnya ke kamar mandi dan menurunkannya.

"Attar tunggu disini sebentar ya, bunda mau ambil handuk Attar dulu".
Attara tidak mendengar perkataan bundanya karena yang ada dipikirannya ketika melihat air dalam baskom tempat mandinya dia langsung main air.

Arena menggelengkan kepala melihat tingkah Attara yang tidak mengindahkan peringatannya. Tetapi, walaupun begitu, Arena tidak bisa memarahi Attara. bagaimanapun tingkah Attara selalu menggemaskan di mata Arena. Bahkan, tidak jarang Arena kerap tertawa karena ada saja hal yang lucu di lakukan Attara. Dan jangan lupakan fakta, bahwa Attara lah satu-satunya tujuan Arena di dunia ini.

Revisi

30 Mei 2020

MY LOVELY SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang