BAB 15

41.1K 2K 8
                                    

Flashback end

Varreno kembali mengingat kejadian tiga tahun lalu disaat istrinya meninggalkan dirinya. Brian yang duduk di sofa mendengarkan cerita varreno.

"apakah sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda keberadaannya?" Tanya brian kemudian.

Varreno menggelengkan kepalanya pasrah.

"aku sudah berusaha tapi aku tidak mendapatkan dimana keberadaannya sampai sekarang."

"kau mengatakan dia berasal dari Indonesia bukan? Bukankah itu disini? Apakah kau sudah menyuruh deteftif sewaanmu mencarinya disini?" Tanya brian lagi.

"maksudmu kallya ada di sini?"

"bisa jadi. Siapa tau. Lagian dia berasal dari inidonesia. Kemungkinan besar memang dia ada di sini?"

"tapi aku sudah menyuruh para detektif itu melihat nama semua penumpang pesawat di jerman."

"aku berfikir mungkin ada yang membantunya di saat dia pergi darimu. Bukankah ini sedikit aneh, istrimu tidak bisa di temukan dimana pun. Tidak mungkin dia bisa pergi sendiri kalau tidak ada yang membantunya. Bahkan dengan kekuasaanmu saja kau bisa menemukannya. Tapi ini tidak." Brian mencoba menganalisa keppergian arena.

"yak au memang benar, kenapa aku tidak berfikir sampai kesana."

"karena kau memang bodoh dude."

"sialan kau." Jawab varren dengan melemparkan batal kepada brian.

"haha..haha.. santai bro."

"allright.., aku akan menyewa detektif disini untuk mencari keberadaan kallya. Aku berharap dia memang ada disini. Jika aku mendapatkannya aku tidak akan pernah melepaskannya sedetik pun." Jawab varren dengan nada yang tenang tapi wajahnya menggambarkan kemarahan, namun matanya tidak bisa berbohong kalau dia sangat merindukan istrinya itu.

Brian yang melihat perubahan ekspresi varren pun tidak bisa berkata apa-apa. Tidak ada yang bisa melawan kalau singa sudah bangun dari tidur panjangnya.

"baiklah bro, sepertinya aku harus pergi. Aku lupa kalau aku ada sedikit urusan disini."

" ya thanks ..kau telah membantuku."

"ingat bro itu tidak gratis. Kau harus memfasilitasi kehidupanku selama disini.he..he."

"kau memang tidak berubah."

" selagi kita mempunyai sahabat yang kaya raya kita harus memanfaatkan uangnya.bukankah begitu." Tanya brian santai

"ya terserah kau saja. Pergilah..!!" usir varren.

"ya ini aku juga mau pergi.., selamat bekerja dan semoga kau menemukan istrimu tuan." Jawab brian sambil melangkah keluar dari ruang varreno.

Setelah brian keluar dari ruangannya. Varren memanggil asistennya.

"freddy segera keruanganku." Printah varren.

"baik tuan."

Tidak lama setelah itu freddy masuk ke ruang atasannya itu.

"maaf tuan, ada apa tuan memanggil saya?" Tanya freddy.

"aku ingin kau menyewa seluruh deteftif handal di Negara ini untuk mencari seorang perempuan yang bernama arena kallya Mc hilton, ini dia fotonya." Varren meletakkan foto istrinya di meja.

"mak..maksud tuan..? ap..apakah dia istri tuan?" Tanya freddy gugup sambil mengambil fotonya.

"ya dia istriku. Aku tidak mau tau kau harus menemukannya sampai dapat."

"baik tuan. Segera laksanakan." Freddy menunduk hormat dan keluar dari ruang atasannya tersebut.

Varren menghela nafasnya memikirkan istrinya yang sudah lama pergi.

"lihat saja kallya. Aku pasti akan menemukanmu." Desis varren.

***

Sekarang arena tidak pergi mengajar. Karena memang jadwal mengajar arena hanya hari senin dan kamis saja. Selebihnya dia menghabiskan waktunya bersama anaknya di rumah atau dia akan pergi ke "Ava's cake" yang sudah dibangunnya pertama kali dia menginjakkan kakinya di Indonesia setelah pergi dari kehidupan suaminya. Dengan tabungan yang mencukupi hidupnya selama satu tahun atau dua tahun di Indonesia dia membeli sebuah ruko kecil yang berlantai dua tingkat itu. Arena yang suka memasak dan membuat kue dia memulai usaha-usaha kecil yang akhirnya bisa meluas seperti sekarang yang sudah mempunyai lima cabang di daerah dua di Jakarta, satu di bandung, dan dua di Surabaya, tapi semua itu di kelola oleh pegawai kepercayaannya. Sesekali dia akan mengunjungi cake tersebut untuk melihat perkembangannya. Tapi yang paling sering dia kunjungi adalah yang di bandung karena memang arena tinggal di bandung.

"attara sudah siap." Tanya arena.

"udah nda, attan udah lapi nih."

"yaudah sekarang kita berangkat ."

Sekarang arena dan attara akan mengunjungi cafenya yang ada di bandung. Attara dari bangun tidur sudah meminta dimandikan, karena ingin segera ke toko kue. Attara memang suka di toko disana dia bisa berlarian kesana kemari, disana juga attara juga banyak yang memperhatikannya. Makanya attara kalau di café tidak pernah merasa bosan karena dia kadang suka menjaili pegawai toko arena.

"sayang nanti di tokonya jangan nakal ya." Arena memperingatkan attara.

"iya nda attan ndak nakal."

"good itu baru anak bunda."

"nda kita udah campai." Kata attara

"iya bunda tau, bunda parkir dulu mobilnya."

Setelah memarkirkan mobilnya di parkiran AVA's cake, arena dan attara turun dari mobil dan melangkah masuk ke dalam bergandengan tangan.

"hallo stella.." salam arena. Yang dipanggil pun mlihat kepada orangnya.

"oh hai mbak..., eh halo attar.." sapa pegawai yang di panggil stella itu

"hallo ante.." jawab attara dengan cengirannya.

"duh gemmesnya..anak siapa sih ini." Stella mencubit gemas hidung attara.

"anaknya nda attan."

"iya..iya anaknya bunda."

" yaudah mbak ke atas dulu ya stell." Ucap arena, karena memang ruang kerja arena ada di lantai dua.

"oh iya mbak silahkan, attarnya ngak usah dibawa ya mbak biarin disini aja."

"ngak usah stell, nanti dia merepotkan kamu lagi. Attara kan orangnya nakal."

"oh ngak papa kok mbak, lagian ini juga masih sepi. Attar di sini aja yan sama tante?" Tanya stella.

"iya. Attan di cini aja nda."

"yaudah, tapi nanti attar jangan nakal ya.ingat apa kata bunda. Aku tinggal attar ya stell."

"iya mbak."

"attar ingat kata bunda apa?" Tanya arena

"ndak boleh natal ."

"good."

Arena pergi ke lantai dua letak ruangannya dan meninggalkan attar dibawah bersama pegawainya. Arena masuk keruangannya dan duduk di kursi kerjanya memeriksa dokumen-dokumen keuangan tentang tokonya..

MY LOVELY SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang