BAB 20

43.2K 2.3K 27
                                    

VOTE AND COMMENT YA

happy reading...!!!

"papa."

Duarr...varreno bagai mendengar suara petir di siang bolong . merasa terkejut bukan kepalang mendengar perkataan anak kecil di depannya.

"papa...hhuaa papa pulang ..attan tangen ma papa." Attara langsung memeluk varreno di depannya. Attara memeluk leher vareno dengan erat dan menyembunyikan tangisan bahagia nya di pundak varreno.

Varreno yang mendapat pelukan dari anak kecil itu terdiam tanpa membalas pelukan attara. Ia melepaskan pelukannya dan melihat wajah attara. Wajahnya, matanya, hidungnya, bibirnya, semuanya mirip dengan dirinya, tak ada cela sedikitpun. Attara mirip varreno versi kecilnya, bahkan orang yang melihat sekilas saja akan mengetahui kalau mereka ayah dan anak.

Varreno langsung memeluk attara kembali dengan erat.

"iya jagoan, ini papa. Ini papa." Varreno berkata dengan suara seraknya menahan tangis, matanya sudah berkaca-kaca. Ia yakin kalau attara memang anak nya. Karena tak bisa di pungkiri karena wajah mereka bagaikan pinang dibelah dua, bedanya varreno versi dewasa, sedangkan attara versi kecilnya.

***

Arena yang melihat attara di peluk oleh seorang pria langsung berlari kearah anaknya. Arena hamper sampai di tempat anaknya dan seorang pria itu tapi langkah arena tiba-tiba berhenti melihat pria yang sedang memeluk anaknya. Arena bahkan tidak bisa mendengar suara-suara di sekelilingnya, jantungnya berdebar tak karuan seakan jantungnya ingin meloncat keluar dari dalam tubuhnya. Tubuhnya kaku bagaikan manekin yang di pajang di toko-toko. Setelah sekian lama merasa terdiam kaku, arena kembali kepada kenyataan kalau yang ada di hadapannya ini bukanlah mimpi, tetapi kenyataan. Ia mendengar kalau pria yang diyakininya varreno yang masih berstatus suaminya memang berada di hadapannya dan sedang memeluk anak mereka.

Arena memaksakan kakinya melangkah untuk lebih dekat kepada dua orang yang sangat dicintainya di dunia ini.

"attara." panggil arena lirih, bahkan ia yakin kalu suaranya hanya ia sendiri yang mendengar, tetapi attara dan varreno mendengar panggilan arena.

Attara melepaskan pelukannya dan melihat ke belakang ternyata bundanya sudah berdiri di belakangnya.

"nda..nda papa pulang nda..papa pulang." Teriak attara dengan girang dan tertawa menghampiri bundanya.

Arena tidak mempedulikan perkataan attara. Tatapannya hanya focus kepada objek yang ada di hdapannya saat ini. Dirinya masih tidak percaya kalau varreno ada di hadapannya. Matanya berkaca-kaca melihat suaminya, ia ingin memeluk suaminya itu, ia ingin mengatakan betapa rindunya dirinya kepada suaminya, ia ingin berlari menerjang tubuh tegap prianya. Tetapi itu hanyalah keinginan yang bisa di pendamnya, nyatanya kakinya tidak mampu bergerak kearah suaminya. Arena tidak kuasa lagi menahan tangisnya, akhirnya bulir-bulir permata itu jatuh juga membasahi pipi mulusnya.

Varreno berdiri dari jongkoknya ketika melihat wanita yang masih berstatus istrinya itu berada di hadapannya. Hatinya membuncah hangat melihat wanitanya benar-benar nyata berada di hadapannya. Ia melihat attara berlari kearah sang bunda untuk mengatakan bahwa dirinya sudah pulang. Varreno menatap wanita yang tidak jauh berdiri dihadapannya ini. Hatinya membuncah hangat, mereka saling bertatapan menyalurkan rasa rindu yang tak terbendung lagi. Varreno merasa perjuangannya untuk menemukan wanitanya tidak sia-sia. Seolah-olah takdik sekarang memang memihak kepadanya sehingga ai bisa melihat wanitanya dan langsung bertatapan saling menyalurkan kerinduan mereka.

Varreno tidak tahan lagi ingin memeluk istrinya, merengkuh tubuh istrinya ke dalam pelukannya dan enggan untuk melepaskannya lagi. Dengan langkah yang mantap dan tegas varreno menghampiri arena dan attara. Saat berdiri dihadapan mereka varreno melihat istrinya menangis dalam diam dengan tatapan yang masih belum terlepaskan. Varreno tersenyum dan langsung memeluk istrinya dengan erat. Varreno menghirup aroma istrinya yang masih sama dengan rakus dan enggan untuk melepaskannya.

Lama mereka berpelukan dan mengabaikan attara yang masih berdiri di samping mereka. Vareno melepaskan pelukannya dan memandang mata cantik istrinya.

"akhirnya aku merindukanmu sugar." Ucap vareno menatap mata arena dalam.

TBC

jreng..jreng....yey akhirnya update juga malam ini. gimana readers gaje ngak vertinya?

dapat ngak feelnya?

vote and coment ya!!

13/06/20

MY LOVELY SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang