hai selamat malam semuanya....!!!
aku uppdate lagi nih...
selamat membaca!!!!
Ting..tong..ting..tong.....
"Iya, tunggu sebentar." Jawab suara dari dalam rumah.arena membukakan pintu, dia terkejut melihat orang yang berdiri di depannya.
"Mommy, si...silahkan masuk, Mom!" Arena mempersilahkan mertuanya masuk.
Nyonya Hilton masuk setelah arena mempersilahkannya.
"Silahkan duduk, Mom. Mommy mau minum apa biar aku buatkan." tanya Arena.
"Nggak usah sayang, Mommy hanya sebentar saja. Duduklah ada yang ingin Mommy bicarakan sama kamu." Jawab Nyonya Hilton dengan tersenyum.
Arena memang lumayan dekat dengan Ibu mertua nya ini. Dia sudah menganggapnya sebagai orang tuanya sendiri. Karena memang kedua orang tua arena telah meninggal karena kecelakaan mobil waktu dia menempuh pendidikan Junior High School. Karena itu dia sangat menyayangi mertuanya ini, dan dia tidak sanggup menolak permintaan apa saja dari mertuanya.
" Apa yang ingin Mommy bicarakan, apakah mengenai soal pernikahan. Ya Tuhan, gimana ini." batin aren.
"Mommy ingin bicara apa sama aren?" tanya Arena tegang.
"Apakah kamu udah memikirkan perkataan Mommy, Nak? Kamu udah bicara sama Varreno? Bagaimana tanggapan Varreno?" Nyonya Hilton menjawab pertanyaan Arena dengan pertanyaan juga.
"Arena udah bicara sama Varreno Mom. Tap...tapi, Varreno tidak mau menikah lagi, Mom." jawab Arena sambil menunduk.
"Mommy mohon sama kamu, Nak. Kamu bujuk Varreno ya, Mommy udah coba bicara sama Varreno. Tapi, Varreno juga nggak mau dengar perkataan Mommy. Kalau kamu mau membujuknya, Varreno pasti mau. Kamu berusaha, ya. Mommy benar -benar menginginkan seorang cucu Arena."
Arena tidak tahan mendengar perkataan Ibu mertuanya, dia benar-benar merasakan sakit di dadanya. Bagaimana bisa dia memberikan suaminya kepada orang lain dan membagi suaminya. Arena tidak akan sanggup. Arena mencintai suaminya begitupun sebaliknya. Apalagi yang harus di lakukannya untuk memberi pengertian kepada Ibu mertuanya.
Apakah beliau tidak memikirkan perasaan Arena sedikitpun. Apakah beliau tidak menyadari kalau sudah menyakiti hati menantunya itu.
"Mommy apakah tidak ada cara lain. Arena benar nggak sanggup melihat Varreno menikah lagi, Mom. Hiks---," Arena mencoba menahan tangisnya. Tapi, dia tidak bisa dan akhirnya tumpah juga bulir-bulir bening di wajahnya.
"Kita udah membicarakannya Arena. Mommy nggak mau tau, kamu harus melakukannya. Karena kamu tidak bisa memberikan Mommy seorang cucu. Jadi, kamu harus rela kalau Varreno menikah lagi," jawab Nyonya Hilton dengan dingin. Tidak ada lagi raut kelembutan di wajah Ibu mertuanya ini.
Mendengar jawaban dari Ibu mertuanya ini semakin membuat hati Arena teriris-iris. Arena memang tidak bisa memberikan Ibu mertuanya ini seorang cucu. Dia sadar kalau dia, wanita yang tidak sempurna. Tapi, kenapa rasanya sakit mendengar Ibu mertuanya berbicara seperti itu.
"Tapi kita bisa mengadopsi seorang anak, Mom." Arena mencoba bernegosiasi dengan Ibu mertuanya ini.
"Nggak, Mommy nggak mau. Mommy mau nya cucu biologis dari Varreno. Bukan anak adopsi Arena. Kamu ngerti nggak sih." bentak Ibu mertuanya yang kesal meliihat menantu kesayangannya ini.
Nyonya Hilton sebenarnya juga tidak sanggup melihat menantu yang sudah di anggap anaknya ini sedih. Tapi mau bagaimana lagi, dia menginginkan cucu dari anak laki- laki satu- satunya itu sekaligus sebagai penerus Mchilton.
"Mommy nggak mau tau, kamu harus bisa membuat Varreno mau menikah lagi dan memberikan mommy cucu. Kalau kamu nggak bisa, Mommy nggak akan mengaggap kamu sebagai anak sekaligus menantu Mommy. Ingat itu Arena! Mommy pulang dulu."
Nyonya Hilton bangkit dan berjalan keluar penthouse meninggalkan Arena yang masih menangis di tempat duduknya.
***
Setelah Nyonya Hilton pulang, Arena menangis dan cukup lama terdiam dengan masalah yang dihadapinya.
" Varreno, apa yang harus aku lakukan untuk mempertahankan pernikahan kita. A...aku sangat..sangat mencintaimu. Aku nggak punya pilihan lagi. Mommy menginginkan cucu dan aku tidak bisa memberikannya. Aku juga tau kamu mengnginkan seorang anak dalam pernikahan kita. Maafkan aku sayang," ujar Arena lirih.
Sekarang, Arena sudah memutuskan apa yang akan dia lakukan untuk membuat Varreno mau menikah lagi. Ya, dia akan melakukannya walaupun itu akan menyakiti hatinya sendiri. Tapi, demi kebahagian Mommy dan keinginan Varreno mempunyai anak. Walaupun tidak pernah diungkapkannya dia akan melakukannya. Apa pun yang terjadi biarlah dia yang mengalah.
Arena mengambil handphonenya dan mencoba menelpon seseorang.
"Tut..tttuttt....tttuutt"
"Ya, hallo." jawab seseorang dari seberang.
"Ini aku. Bisakah kita bertemu sekarang? Aku membutuhkan bantuan." tanya Arena kepada orang yang ditelponya.
"Baiklah, temui aku di tempat biasa."
"Baiklah. Sampai bertemu nanti." Arena mematikan telponnya dan menghela nafas berat.
" Semoga keputusanku ini sudah benar." ucap Arena dalam hati.
TBC.....
maaf kalau ceritanya singkat ya.....
vote dan commentnya jangan lupa guys....!!!!
Revisi 4 juni 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY SON
RomanceGuys.., ebook nya udah tersedia ya. Bisa di download di google playbook/playstore. Silahkan klik link nya di bio /profil wattpad aku ya guys... *** kesalahpahaman di masa lalu membuat sepasang suami istri ini berpisah tanpa adanya kata perceraian da...