Happy reading!!!!
***
Sinar mentari menelusup kedalam kamar melewati celah celah gorden yang terpasang di jendela. Sepasang suami istri yang sudah lama tak bertemu saling berpelukan dalam tidur mereka. Sang pria memeluk erat pinggang wanitanya, begitupun si wanita yang juga memeluk tubuh prianya dan menyandarkan kepalanya di dada telanjang sang pria. Bahkan mereka tak terganggu dengan suara suara aneh yang di ciptakan oleh seorang anak kecil yang asyik bermain sendiri dengan mainannya di atas karpet dalam kamar mereka. Seakan mengerti anak kecil itu tidak membangun kedua orang tuanya yang tidur berpelukan.Varreno membuka mata dari tidur nyenyaknya. Dia merasa tidurnya kali benar benar membuatnya tak ingin membuka mata, karena setelah kepergian arena, varreno tidak bisa tidur dengan nyenyak. Tiap malam pasti dia terbangun karena memikirkan keberadaan arena.
Varreno merasa tangannya kebas. Dia melirik apa yang membuat tangannya kebas. Varreno tersentak melihat arena dihadapannya, lebih tepatnya dalam dekapannya. Bahkan tidak ada jarak diantara mereka.
Varreno memperhatikan wajah arena. Mulai dari alisnya yang tebal, mata yang tertutup dengan bulu mata lentiknya, hidungnya yang mancung, dan jangan lupakan bibir tipis dan sexy milik istrinya itu. Bagaimana rasanya jika bibirnya itu jika di rasakan oleh varreno. Apakah rasanya tetap manis seperti dulu atau lebih manis sekarang. Varreno tidak tahan untuk merasakan bibir sexy istrinya menempel di bibirnya. Varreno dengan perlahan memajukan bibirnya ke arah bibir arena. Lama varreno menempelkan bibirnya hingga dia mendengar attara yang bersuara.
" papa napain?" Tanya attara bingung ketika melihat varreno mencium arena.
Varreno gelagapan menjawab pertanyaan anaknya. Varreno mencoba mengalihkan perhatian attara tanpa melepas pelukannya pada tubuh arena.
"Ssstt sini sayang. Jangan keras keras ngomongnya nak, nanti bunda bangun." Varreno menyuruh attara mendekat ke arahnya. Attara kemudian naik ke atas ranjang. " attar udah bangun ya, coba sini papa mau cek keningnya masih panas ngak?"
"Attan udah cehat papa. Ndak catit lagi." Attara memeluk leher varreno secara spontan, sehingga mereka bertiga berpelukan, dengan attara yang menindih varreno dan arena.
" uussh hati hati jagoan kasian bunda nak." Peringat varreno lembut.
Arena merasakan tidurnya di ganggu. Dia menggeliatkan badannya dengan pelan, tetapi badan terasa berat tidak mau di gerakkan, dia merasakan kekurangan oksigen karena terlalu erat di peluk oleh attara dan varreno.
""Eeenngghh."
Varreno dan attara melihat arena yang merasa terganggu karena ulah anaknya.
" tuh kan bunda bangun sayang. Sini duduk di samping papa nak." Kata varreno. Attara menolak perintah papanya. Dia menggelengkan kepalanya dengan tertawa kecil melihat bundanya yang akan bangun.
Arena membuka matanya. Matanya langsung bersirobok dengan varreno. Arena kaget melihat dirinya di bawah attara, pipinya tiba tiba memerah, dan oh dia juga berada dalam dekapan varreno.
" kenapa aku bisa berada dalam pelukannya? Oh tuhan bagaimana ini?" Pikir arena dalam hati.
" nda udah bangun?" Tanya attara polos. Arena mengalihkan matanya ke arah attara. Dan kembali menatap varreno. Arena kemudian merenggangkan pelukannya, tapi sangat susah karena varreno tidak mau melepaskan arena, malah mempererat pelukannya, dan jangan lupakan di tambah dengan berat attara diatasnya juga.
" uh attar berat nak, turun dulu sayang. Bunda ngak bisa nafas sayang." Ujar arena mencoba menurunkan attara dengan tangan yang bebas.
" ih ndak au, nda cama papa halus cium attan dulu cepelti papa cium nda." Cemberut attar dengan menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY SON
RomantizmGuys.., ebook nya udah tersedia ya. Bisa di download di google playbook/playstore. Silahkan klik link nya di bio /profil wattpad aku ya guys... *** kesalahpahaman di masa lalu membuat sepasang suami istri ini berpisah tanpa adanya kata perceraian da...