BAB 34

41.5K 2.2K 85
                                    


Arena mendekati varreno dan attara yang tertidur lelap. Mereka tidur berpelukan, attara memeluk leher varreno. Arena duduk disamping attara, arena mengusap kepala anaknya dengan sayang. kemudian tatapannya berpindah kepada sosok anaknya versi dewasa. Arena memperhatikan dengan seksama dan membingkai wajah varreno. Arena tersenyum, dengan perlakuan yang sama arena mengusap kepala varreno, perlahan tangannya pun berpindah menyentuh wajah suami. Tangan arena berhenti di bibir varreno dan mengusapnya dengan lembut.

Niat hati ingin membangunkan keduanya pun diurungkan arena. tak tega membangunkan tidur lelap mereka.

"kalian berdua adalah hadiah terindah buat bunda. Tanpa attara bunda ngak akan sanggup menjalani hidup ini sendirian. Tanpa papa attar ngak aka nada di dunia ini untuk menemani bunda. Bunda menyangi kalian berdua. Bunda ngak sanggup kehilangan kalian berdua. Bunda ngak sanggup." Lirih arena. air matanya turut keluar membasahi pipi mulusnya.

"bunda hanya bisa berharap semoga kita ngak akan dipisahkan lagi. Bunda akan lakukan apa saja yang bisa membahagiakan kalian berdua. Apapun." Arena mengecup kening dua orang kesayangannya.

Tak lama kemudian arena jatuh tertidur disamping attara. Karena tak tahan menunggu anak dan suaminya bangun, akhirnya arena ikut menyusul tertidur satu ranjang.

Setelah tak mendengar suara arena, varreno membuka matanya dengan perlahan. Pandangan yang pertama di lihatnya adalah istrinya yang tertidur disamping anaknya. Varreno mendengar semua perkataan arena, varreno terbangun saat dirasanya ada orang yang mengusap rambutnya. Dia tahu perbuatan siapa itu, karena dari sentuhannya saja varreno sudah mengetahui jika itu adalah perlakuan istrinya.

Tangan varreno berpindah ke wajah istrinya yang masih terdapat sisa air mata sang istri. Varreno membelai wajah arena. " aku janji sayang, aku ngak akan ninggalin kalian berdua. Aku janji demi kamu dan anak kita. Aku ngak akan pernah melepaskan kalian apapun yang terjadi. Jika aku membawa anak kita kamu pun akan ikut bersamaku, karena tidak aka nada perpisahan lagi diantara kita sampai ajal yang menjemput. Setelah ini aku janji hanya kebahagian yang ada diantar kita." Ujar varreno membalas perkataan arena. varreno mendekat kearah istrinya dan menghadiahi kecupan lama di bibir sang istri. Attara pun tak ketinggalan dia juga menghadiahi anaknya kecupan sayang. arena tak terganggu sedikitpun dengan perlakuan varreno, sedangkan attara menggeliatkan tubuhnya dan memeluk sang bunda di sampingnya.

Varreno tersenyum bahagia melihat anak dan istrinya yang tertidur lelap.

"setidaknya aku sekarang sudah bisa tidur dengan kamu dan anak kita." Ujar varreno.

Varreno akhirnya melanjutkan tidurnya dengan memeluk arena dan attara. Varreno pun tersenyum dalam tidurnya.

***

Arena terbangun dari tidurnya, dia menggeliatkan badannya dengan pelan. Perlahan arena membuka matanya. Pandangan yang pertama dilihatnya adalah dua orang terkasihnya yang tidur dengan lelap. Arena tersenyum melihat pemanangan indah di depannya. Suami dan anaknya orang yang paling dia sayangi di dunia ini.

Arena bangkit dari tempat tidur dengan perlahan takut membangunkan varreno dan attara. Sebelum melangkah keluar kamar arena menyempatkan untuk mencium kening varreno dan attara. Arena memutuskan untuk menghangatkan makanan yang dibuatnya tadi siang yang belum tersentuh sedikitpun karena suami dan anaknya yang tertidur termasuk dirinya.

Setelah selesai menghangatkan makanan, arena kembali ke kamar membangunkan suami dan buah cinta mereka. Arena tersentak melihat buah hatinya yang sudah bangun dan duduk diam memandangi papanya. Hatinya tersentuh melihat anaknya mencium kening papanya dengan sayang. itu semua tergambar jelas dari raut wajah attara yang sangat menyayangi papanya. Arena rasanya tak tega jika dia memisahkan mereka kembali. Dengan tekad yang kuat arena akan mencoba untuk menerima varreno lagi.

MY LOVELY SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang