BAB 5

45.7K 2.2K 17
                                    

Selamat sore semuanya..

Selamat membaca!!!!

***

"Tok...tok....tok". terdengar suara seseorang mengetuk pintu.

"masuk !!!". jawab seseorang di dalam ruangan, tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen yang sedang diperiksanya.

"maaf tuan, ada yang ingin bertemu dengan tuan". Ujar Freddy memberitahu.

"suruh masuk...!!". Perintah Varreno dengan suara beratnya.

"baik tuan, saya permisi tuan".  freddy pamit berjalan keluar ruangan setelah menunduk hormat kepada atasannya varreno.

Seseorang masuk ke dalam sebuah ruangan yang sudah ditunjukkan oleh seorang asisten tadi. Ia melihat orang yang ingin ditemuinya sedang sibuk memeriksa kertas -kertas yang bertebaran dimeja, sambil matanya sesekali melihat ke arah laptop yang ada dihadapannya.

" apakah pekerjaan mu itu sangat penting, sehingga tidak menyadari keberadaanku disini tuan Varreno Scarlett Mchilton?". Varreno yang mendengar seseorang berbicara dan menyebut namanya langsung mendongakkan kepalanya menghadap sang empu yang berbicara.

Seseorang tersebut yang tidak mendapati jawaban atas pertanyaannya, bertanya lagi karena melihat sang CEO hanya melihatnya dengan kening berkerut, seperti sedang berpikir keras.

"apa kau sudah melupakan sahabatmu yang ganteng ini bro?" nada bicaranya dibuat seolah- olah ada kesedihan yang tak kasat mata sambil memegang dadanya.

Varreno yang mendengar lawannya bicara dan melihat tingkah temannya itu sontak terkejut.

"oh... astaga sorry bro, aku tidak mengingatmu karena wajahmu sedikit berubah dari terakhir kita bertemu". Jawab Varreno berdiri dari kursi dan memeluk sahabatnya itu.

***

Aku terkejut melihat sahabat yang sudah lama ini tidak bertemu denganku tiba-tiba sudah berada dihadapanku. Ia Brian Albrecht, sahabatku yang seperjuangan selama menempuh pendidikan di Ludwig Maximillians Universitat (lMU) jerman. sebenarnya, tidak Brian saja sahabatku, ada dua orang lagi yaitu Dave Archimbald Arne dan Alger Abelard Alfonso. kami berempat, memang bersahabat sejak pertama kuliah di Jerman.

"long time no see bro, bagaimana kabarmu?". tanya Varreno sambil membawa Brian duduk di sofa yang sudah disediakan di ruangannya.

"well, seperti yang kamu lihat,  aku semakin ganteng dan tentu saja wanita wanita diluaran sana tergila-gila padaku". jawab Brian yang membuat Verreno tak sadar mendengus, mendengar perkataan yang dilontarkan sahabatnya itu.

"kamu masih tidak berubah bro, masih saja sifatmu yang satu ini tidak pernah hilang". varreno menanggapi ucapan Brian sambil meletakkan dua kaleng minuman soda yang diambilnya dalam kulkas di sudut ruangan.

"oh ayolah bro, kita hidup hanya satu kali di dunia ini, jadi sudah seharusnya kita bersenang-senang dengan kehidupan ini." Bela Brian sambil meminum minuman soda dari Varreno.

"ya ya, terserahmu sajalah, by the way, kenapa kamu ada di Indonesia? bukankah kamu seharusnya berada di perancis?". Tanya Varreno lagi.

"aku lelah dengan pekerjaan yang tak ada habis-habisnya, jadi aku memutuskan pergi berlibur. Sebelum aku di sini, aku pergi ke Jerman untuk menemuimu dan yang lainnya untuk melepaskan rasa kangenku."

"hehe.., dan apa kamu tau apa yang aku dapat disana, aku mendapatkan kabar kalau sahabat-sahabatku tidak ada di jerman satupun. Dave pergi ke London mengurus pekerjaannya, alger pergi berlibur dengan kekasihnya, dan kau juga pergi ke Indonesia. Sehingga aku juga memutuskan berlibur ke sini, tapi jangan salah tujuanku berlibur bukan disini tapi di Bali, catat Bali bro, surga dunia dengan alam dan pemandangan yang mempesona". Brian menjawab pertanyaan Varreno dengan panjang lebar sambil menjelaskan tujuan keberadaannya di Indonesia.

Varreno hanya mengangguk-angguk mendengar jawaban dari Brian.

"jadi, apa kau sudah pergi ke bali yang katanya surga duniamu itu?". Tanya varreno lagi.

"oww sudah dong, pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, aku langsung mendarat di Bandar udara Internasional Ngurah Rai Bali, dan menghabiskan waktuku dengan gadis gadis cantik di sana. waw,  aku ingin rasanya pergi ke sana lagi, tapi mengingat kau di sini aku memutuskan untuk menemuimu. baik kan aku?".

" ya,  kau memang sahabat yang baik, tapi baik karena ada apa-apanya bukan?"

Brian yang mendengar jawaban dari varren tertawa."hehe.. Kau memang tahu aku bro". kata Brian.

"oh iya, apakah kau sudah married bro? lalu dimana istrimu itu? Apakah dia juga ikut ke sini denganmu?" tanya Brian bertubi-tubi.

"Dia ada............

Vote dan comment nya jangan lupa...tolong tinggalkan jejak!!!!

TBC

Revisi
2 Juni 2020

MY LOVELY SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang