Usia kandungan Arena memasuki 9 bulan. Hanya tinggal menunggu hari saja. Prediksi dokter Arena akan melahirkan sekitar seminggu lagi. Varreno sudah mengambil cuti, dia tidak ingin kehilangan moment detik detik istri nya melahirkan.
Seperti hari-hari biasa nya pagi Arena diisi dengan keributan Anak dan suaminya. Tidak lama pasti terdengar suara teriakan attar.
" Bundaaaaa ....... Tolongin kakak...,Papa nakal bun".
"Ngak bun, papa ngak nakal." Sahut Varreno
Arena menghela nafas nya sambil mengusap perutnya yang membuncit.
Arena bermonolog.
"Ampun deh.., itu ngapain lagi sih anak sama ayah suka nya ribut terus."
Pembantu Arena langsung menyahut. " Biasa nyonya .., hiburan pagi". Kekehnya.
" Hiburan apanya bi.., tiap hari kelakuan mereka itu bikin aku pusing. Bisa bisa dedek lahir sebelum waktunya." Sebal Arena.
"Kalau tidak ada suara mereka rumah ini juga sepi. Ada yang kurang rasanya ".
" Iya juga sih."
" Buuundaaaaaa...,, Papa bun.." Attar berteriak lagi.
"Kan apa ku bilang. Yaudah bi aku ke atas dulu ya, bibi lanjutin masak ya . Aku mau ke atas dulu ya bi. sekarang apa lagi ulah mereka."
" Baik nyonya."
Arena segera berlalu dari dapur. Saat hampir sampai di depan kamar nya terdengar suara Attar yg tertawa karena ulah papanya.
Arena asyik menikmati kegiatan anak dan suaminya sambil geleng geleng kepala.
Varreno yang pertama menyadari keberadaan Arena. Sebelum ketahuan oleh attar dia langsung beranjak dari kasur menghampiri Arena.
" Bunndaaaa kangenn.." peluk nya manja. Arena mendengus melihat kelebai an suami manja nya ini.
Attar yang mendengar suara papanya langsung menengok dan mengerucutkan bibirnya pertanda dia lagi sebal ke ayah nya.
Attara langsung menghampiri mereka dan memisahkan antara papa dan bundanya yang lagi asyik-asyiknya berpelukan.
"Iiishhh....papa lepas.., ini bunda nya kakak." Teriak nya.
Oh jangan lupakan kenapa attar sudah lancar berbicara, tidak cadel lagi. Menginjak kehamilan Arena yang ke Lima Attar tiba tiba saja tidak cadel lagi dan bisa berbicara dengan lancar. Arena dan Varreno yang mengetahuinya sangat bahagia sekali.
" Papa ngak mau." Varreno mempererat pelukannya . Dia ingin mengerjai anaknya lagi dan lagi. Entah kenapa sejak cuti hobi nya menjahili putra nya itu.
" Papa..." Peringatan dari Arena.
Attara langsung menari k tangan papanya. Tapi apalah daya, kekuatannya sebanding dengan tubuhnya yang kecil.
"Papa lepas...., Bundaaa milik attar."
Arena tersenyum melihat tingkah dua kesayangannya.
Mata Attara sudah berkaca kaca pertanda sebentar lagi air mata pasti membanjiri wajahnya ya g mulus semulus pantat bayi itu
"Udah..udahh..,iyaa bunda milik kakak." Hibur Arena. Dia melepaskan belitan tangan suaminya yang membuat sang empunya memberengut. Tidak cocok dengan wajah dan usianya.
" Bunda mah gitu terus ., Bunda kan juga milik papa."
"Iya bunda juga milik papa ." Jawab Arena sambil terkekeh.
Varreno langsung mengecup bibir Arena.
" papa tidak boleh cium cium bundaaa." Attara menjerit sambil memukul badan Varreno dengan kepalan tangan kecilnya."Sudah...,bunda ngak mau dengar dengar ribut lagi.pusying kepala bunda. Nanti dedek bayinya terkejut dengar suara kakak dan papa." Arena pura pura memegang kepalanyaa sambil sesekali memijit pangkal hidungnya. Acting nya seolah olah nyata sehingga terdengar kepanikan dari dua jagoannya.
" Bunda ayo sini biar kakak yang pijit kepala bunda".
" Ngak usah, biar papa aja yang mijit. Kakak duduk aja."
" Ngak mau,papa aja yang duduk".
"Ngak, kakak yang duduk."
" Papa".
"Kakak".
" Papa."
"Kakak".
Arena benar benar pusing kali ini. Ayah dan anak tidak ada yang mau mengalah.., untuk sekian kalinya Arena menghela nafas lelah menghadapi kekanakan ayah dan anak itu.
Tiba-tiba Arena merasakan nyeri karena tendangan kuat dari bayinya.
" Aaawhhh...." Ringis Arena sambil memegang perutnya. Varreno dan Attra langsung gelagapan melihat Arena. Mereka berdua panik dan semakin heboh
" Bunda kenapa??
"Sayang..kamu kenapa sayang, apa yang sakitt??"
" Perut bunda sakit, sepertinya dedek nya mau lahir."
" APA....." Jeritan spontan bernada panik itu keluar dari dua jagoannya.
" Bunda mau melahirkan. Aduh gimana ini???"
Attara sibuk mondar mandir di depan Arenaa.., Attara melongo melihat respon papanya . Seolah tersadar melihat ringisan bundanya Attara berteriak lantang kepada Varreno.
" Papa bunda mau keluarin dedek. Ayo ke rumah sakit." Paniknya.
" Ahh.., kerumah sakit.., ahh iyaa kerumah sakitt iya ayoo bun."
Arena terus memegang perutnyaa.., sesuatu terasa mengaliri pahanyaa..
" Bundaa pipis papa." Jerit Attara lagi
Varreno langsung melihat ke arah paha Arena. Dengan terkejut Varreno kembali panik.
" Bundaaa.., ituu ketuban nya pecah."
" Ayo papa ke rumah sakit "
Varreno langsung menggendong Arena yang sudah lemas ke rumah sakit.
" Kak ambil tas bunda di kamar. Papa tunggu di mobil." Teriak Varreno yng langsung diangguki Attara.
Varreno bergegas sambil berlari panik melihat istrinya yang sudah hampir menutup matanya.
Varreno benar benar bingung karena ini kejadian yang pertama dirasakannya.jantungnya seolah mau keluar secara paksa saking keras debarnya ." Bibi ...,ayo ke rumah sakit..,arena mau lahiran.suruh sopir siapkan mobil" Bibi terkejut melihat tuannya sedang panik sambil menggendong nyonya.
Seolah mengerti apa yang terjadi bibi langsung menjalankan perintah tuannya.
" Baik tuan". Bibi berlari memanggil sopir untuk mengantar mereka ke rumah sakit.
***
Tiba di rumah sakit Varreno langsung berteriak memanggil perawat yang berlalu lalang didepannya.
" Suster...,tolongin istri saya..., Dia mau melahirkann.." teriakan Varreno membuat heboh orang- orang yang ada di loby rumah sakit.
Para perawat langsung sigap melakukan penanganan. Mereka langsung membawa Arena ke ruang bersalin.
" Bapak menunggu di luar atau mau menemani istrinya di dalam??"
" Saya mau menemani istri saya yang berjuang didalam sana sus."
"Baiklah kalau begitu."
"Papa".
Seolah sadar mendengar suara anaknya yang menangis. Varreno langsung memeluk jagoannya seraya menenangkan dirinya.
" Sshh.., bunda ngak papa.kaka berdoa ya supaya bunda sama dedek nya baik baik aja."
"Sekarang kakak sama bibi dulu ya,papa mau nemanin bunda dulu. Oke jagoan???
" Iyaa papa".
Varreno mencium kening anak nya dan melepas kan pelukannya.
" Bibi temenin kakak di luar ya bi.doain semoga persalinan nyonya lancar."
" Iya tuan. Semoga persalinan nyonya dan dedek bayinya lancar". Ucap bibi yang diangguki Varreno.
6/07/20
Oke guysss jngan lupa vote yahhh

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY SON
RomansaGuys.., ebook nya udah tersedia ya. Bisa di download di google playbook/playstore. Silahkan klik link nya di bio /profil wattpad aku ya guys... *** kesalahpahaman di masa lalu membuat sepasang suami istri ini berpisah tanpa adanya kata perceraian da...