BAB 11

538 66 5
                                    

Backsong : Sorry (accoustic)

Ok, sesuai janji minggu ini update. Selamat membaca :D

***


Ali sudah menunggu di belakang panggung dari tadi siang. Ia menunggu pesan dari Kesya bahwa mereka sudah sampai di kafe. Perasaan gugup mulai menyelimutinya ketika ia tahu kalau mereka sudah datang.

Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat Alin datang bersama teman-temannya. Ia terlihat seperti biasanya, sederhana, namun begitu manis. Hal yang jarang ia temui dikebanyakan cewek-cewek lainnya, termasuk cewek yang pernah datang dimasa lalunya. Ah, mengingatnya saja membuatnya tidak berselera. Harusnya ia tidak perlu mengingat cewek itu disaat seperti ini.

"Udah siap belom?" tanya Kesya. Ali sedikit terkejut dengan kehadirannya, walau ia sudah tahu mereka berdua pasti akan menghampirinya begitu mereka meninggalkan Alin sendirian di meja itu.

"Tunggu satu lagu lagi baru gue ke depan."

Kesya mengangguk. Tak lama, Vidya datang bersama Rommy dan Aan dengan membawa satu buket bunga.

"Wow, lo mau minta maaf atau lamaran? Ga sekalian cincinnya?" canda Aan.

Ali hanya tersenyum berusaha mengabaikan candaan temannya itu.

"Gue harus siap-siap kesana," kata Ali ketika mereka sadar lagu terakhir sudah selesai.

"Ok. Sukses, bro!!!" Kata Rommy memberi semangat. Yang lain juga ikut memberi semangat.

Ali berjalan ke atas panggung. Ia mengambil gitar, kemudian mengarahkan mic ke arahnya. Pandangan mereka bertemu. Alin kelihatan kaget saat menyadari Ali sedang berada di atas panggung. Ia pun memberikan senyuman kepada gadis itu.

"Untuk gadisku yang ada disana, bisakah kamu mendengarkanku sekarang?"

Alin menoleh ke kiri dan kanan berharap gadis yang dimaksud Ali bukanlah dirinya. Namun, kali ini, mata Ali terfokus hanya pada dirinya membuat seisi kafe tahu kalau 'gadisku' yang dimaksud Ali adalah Alin. Mereka mulai heboh dan mulai men-cie-kan dirinya.

"Hari ini aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu sebagai permintaan maaf dariku karena telah menyakiti perasaanmu. Aku tau aku keterlaluan saat itu, dan sama sekali tidak menyadari masalahmu. Untuk itu, aku sudah menyiapkan sebuah lagu untukmu. Semoga kamu suka."

Setelah mengatakan itu, ia mengedipkan sebelah matanya pada Alin, menarik kursi yang berada di dekatnya dan duduk disana, lalu mulai bermain.

***

Alin berusaha untuk tidak tersipu dengan kata-kata dan sikap Ali tadi. Sumpah, demi apapun, ia tidak akan mungkin mengabaikan cowok nyebelin itu lagi jika ia sudah melakukan hal sejauh ini hanya sekedar mendapatkan maaf darinya.

You gotta go and get angry at all of my honesty

You know I try but I don't do too well with apologies

I hope I don't run out of time, could someone call a referee?

Cause I just need one more shot at forgiveness

I know you know that I made those mistakes maybe once or twice

By once or twice I mean maybe a couple a hundred times

So let me, oh let me redeem, oh redeem, oh myself tonight

Cause I just need one more shot at second chances

Remember Rain(bow)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang