Sebuah Pintu (reedited)

525 86 0
                                    

.

ada di hadapan Jun saat ini. Kunci pintu kamar tamu ini sudah lama rusak. Keluarga Jun tidak repot-repot menggantinya karena memang jarang ada tamu menginap. Nao tidak pernah berkeberatan soal itu, lagipula orang menumpang tidak punya banyak hak. 

Krieeet. Pintu dibuka. 

.

Ini bukan pertama kalinya Jun masuk, tetapi saat itu ia sedang gelap mata, sehingga tidak terlalu menyadari seperti apa kehidupan Nao di sini. 

Kamar itu biasa saja; ada tempat tidur gaya barat, meja kursi, tanpa lemari. Sebuah jendela bertirai putih di dekat meja. Barang-barang Nao tersebar secara acak-- laptop di atas kasur, berbagai bentuk charger. Dua koper luar biasa besar, luar biasa kotor, tergolek di atas lantai dalam keadaan tidak terkunci.

Dua koper itu seperti kotak Pandora. Mengundang dibuka karena mengundang naluri purba manusia: rasa ingin tahu.

Jun membuka koper itu. Sudah terlanjur.

.

Di dalamnya bagai kotak harta anak-anak. Banyak barang, banyak sekali barang yang hanya berharga untuk pemiliknya, tumpah ruah dalam satu peti. Souvenir dan cinderamata dari berbagai negara. Pasir pantai dalam botol-botol kecil. Gelang dari akar pohon. Jimat kayu berbentuk aneh.

Lalu foto. Banyak sekali foto.

.

.

.

.

.

AN: Karena saya nggak sengaja ngehapus chapter ini, jadi saya tulis ulang, lagipula saya nggak nyimpen draftnya sobs.

.

Cohabitation Revolution [bxb flashfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang