.
Di pagi hari, Jun terbangun di lantai kamarnya sendiri, dengan selimut menutupi tubuhnya.
Setelah berganti pakaian, sikat gigi dan cuci muka, ia turun ke bawah, di mana Nao sedang bersiap pergi. Berbeda dengan penampilannya yang biasa, entah kenapa hari ini pakaian Nao tergolong rapi; bukan kaus belel dan celana jins, tetapi kemeja dan celana jins. Bahkan ada tas ransel tersampir di bahunya, padahal biasanya pemuda itu kemana-mana hanya membawa dompet dan ponsel.
"Pagi."
"Pagi."
"Hmm, terima kasih--" selimutnya, tetapi Jun entah kenapa sungkan menyelesaikannya. Ia bahkan kaget sendiri karena berniat mengucapkan terima kasih pada Nao, Nao yang itu.
Untungnya Nao tidak mempermasalahkan hal itu, dan pamit untuk pergi, senyumannya tipis hingga hampir-hampir terlewatkan.
Pamit? Biasanya Nao tidak pernah pamit. Ia pergi sesuka hati seakan ini di rumahnya sendiri. Jun menggaruk kepalanya, tidak sadar hubungan mereka berdua mulai bergeser dari tempat yang seharusnya.
.
.
Hari itu, Nao pergi ke pusat kota, dan di tempat yang sudah ditentukan, sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di hadapannya.
Ia naik ke dalam mobil itu.
Tak jauh dari situ, Hayashi yang sedang makan pagi di warung ramen melihat seluruh kejadiannya, dan nyaris tersedak sumpitnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cohabitation Revolution [bxb flashfic]
Short Story#32 SHOUNEN-AI Hiruma Jun. Sembilan belas tahun, mahasiswa. Getirnya pada kata cinta sudah skala menahun. Matsumoto Nao. Sembilan belas tahun, pengangguran borjuis. Tidak pernah menyesal mempermainkan Jun, setitikpun. ...tapi Nao terusik melihat Ju...