karaoke

1.7K 224 5
                                    

.
Semangat anak muda takkan padam meski hari ditelan malam. Jam dua belas adalah waktu pulang Cinderella, bukan mereka.

Sembari menyeret Jun di kerah kausnya, rombongan itu hijrah ke karaoke room di jalan yang sama.

The Beatles

dan

Ayumi Hamasaki, barat menuju timur. Baru dan lawas, merdu tercampur fals. Kulit seorang biduan di layar terkena totol-totol lampu disko.

Jun tidak menyanyi. Itu rahasia umum dan semua diharapkan maklum. Tapi teman bukanlah budak; malam ini, pemimpin para laki-laki yang bernama Hayashi melempar ultimatum.

"Jun, malam ini kau harus bernyanyi."

"Tidak."

"Tidak?"

"Tidak."

"Baik. Habiskan bir ini dalam satu tegukan sebagai penebusan."

.

Bir sebotol habis dalam satu tegukan. Orang-orang melongo, agak takjub. Wajah pemuda itu kusut dan merah, sesak oleh alkohol. Sebentar lagi pasti limbung.

Jun memang begitu. Di festival maupun kumpul sosial, mulutnya selalu bungkam. Ia dikenal benci musik, lagu maupun lirik.

(Tapi hei, pernah ada desas-desus. Ketika Jun tak sengaja bersenandung, vokalnya begitu merdu.)

Cohabitation Revolution [bxb flashfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang