nao&jun

274 58 0
                                    

.

jemput orang menyusahkan ini xoxo

Mail dari Hitomi masuk setelah Porsche itu menjauhi gedung rumah sakit.

.

.

Nao menyusuri koridor studio musik, masih memakai kimono biru dan jepit bunga. Beberapa poster terkelupas di dinding kotor koridor. Hitomi sudah memberitahunya bahwa si orang menyusahkan berada di ruangan paling ujung, lebih mirip kerasukan daripada bermain gitar. Ia tengah menyiksa diri dan menyiksa gitar sewaannya sekaligus.

"Kalau gitar itu rusak, aku minta kompensasi." Hitomi melotot pada Nao dari tempatnya menjadi operator studio. 

Karena setiap ruangan kedap suara, Nao baru sadar betapa berisik permainan Jun ketika pintu dibuka. Jun menghadap tembok, memainkan gitar dengan ganas, lembaran-lembaran kertas berisi not balok terburai di lantai. Melihat kemajuan Jun yang pesat (dulu ia bahkan tak mau memegang gitar) itu, Nao menahan senyum jadi segaris tipis di bibir.

Tidak masalah apabila nadanya kemana-mana, tekniknya telah hilang. Tidak masalah, karena melihat sosok Jun yang memegang gitar saja sudah membuat Nao luar biasa girang. 

Jun menoleh dan melotot melihat penampilan Nao, "Dari mana kau? Bar waria?"

Nao tidak menanggapi dan menaruh tas serutnya di sofa, lalu menanggalkan jepit rambut bentuk bunga dan membuka obinya. Jun kembali meneruskan permainan sementara Nao menanggalkan hampir semua pakaian, hingga hanya tersisa dalaman kimono yang berwarna putih. 

"Jadi? Apa yang terjadi?" Nao bertanya sambil melipat kaki di atas sofa, bajunya sudah kemana-kemana, meski masih memakai boxer dan kaus kaki tradisional.

Jun tidak menjawab, tetapi petikan gitarnya berhenti. Sepertinya sedang menahan diri untuk tidak curhat. 


Cohabitation Revolution [bxb flashfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang