oujosama (1)

374 65 4
                                    

.

Matsumoto Nao bukan orang biasa.

Fakta itu meresap ke tubuh Hayashi sementara ia menghadap pemuda bersangkutan, di suatu ruangan bertatami. Bangunan di mana mereka sekarang berada tipikal rumah Jepang tradisional, namun tergolong mewah dengan kebun yang luas sekali. Hayashi hanya bisa bengong menatap Nao, lalu ke patung Buddha warna emas yang berada di belakangnya, lalu ke lukisan gantung antik yang berada di kanan-kiri si patung, lalu kembali ke Nao. 

Di luar, ada suara gemercik air dan ketukan dari Sozu, air mancur bambu yang sering menghiasi rumah-rumah semacam ini. 

Nao yang sekarang menghadap Hayashi memakai kimono berwarna biru. Penampilannya benar-benar berbeda dengan Nao yang biasa memakai kaus kusam dan jeans sobek. Bahkan caranya duduk benar-benar berbeda; punggung pemuda itu tegak dan kakinya terlipat, pandangannya tenang. Meski wajahnya sama, tetapi kalau ternyata orang yang ada di depannya ini kembaran Nao atau semacamnya, Hayashi takkan kaget.

Dan karismanya. Karisma seorang yang berposisi tinggi. 

"Ngg..." Hayashi mencoba berkata-kata. "Terima kasih sudah menolongku tadi."

"Tidak apa, tetapi mohon jangan membuntuti seperti tadi."

Hayashi tertawa. Tawa pasrah.

Yah, memang rejekinya.  Kalau tahu ia akan berurusan dengan Yakuza, tentu Hayashi tidak akan nekat mengintil dari belakang. 

.

.

.

Mari kita kembali ke enam puluh menit sebelumnya.

Cohabitation Revolution [bxb flashfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang