👮Again👮

2.7K 143 0
                                    

Kamis? Apakah itu hari cuti? Baiklah aku akan pergi bersama kak Kayla. Kak Kayla akan menemani liburanku tahun ini.

"Kak, gimana kabarnya?", tanyaku padanya yang barusan masuk kedalam mobil.

"Alhamdulillah baik, btw gimana sama Ridwan?", tanyanya.

"Apaan sih orang kita cuma kakak adek doang, kak Rafly dan kak Ridwan itu udah punya pacar", kataku.

"Oya kak Rizky pulang kapan?", imbuhku.

"Kayaknya kamis pagi", jawabnya singkat.

"Oya, jangan sia-siain kesempatan. Aku juga pernah ngalamin kayak kamu kok. Tapi aku satu", jawabnya dengan tertawa.

"Apaan sih, kamis main ke Artos magelang yuk kak", ajakku.

"Oke deh", katanya mengacungkan jari jempolnya.

Kak Kayla hari ini pulang, jadi aku tidak kesepian lagi. Aku memberi kesempatan untuk kak Jovan dan Naura untuk main berdua. Karena kak Jovan akan balik ke Jepang seusai tahun baru ini.

Kamis telah tiba, dimana kak Rafly dan kak Ridwan mendapatkan cuti. Kak Kayla tiba-tiba membatalkan janjinya pergi bersamaku ke Artos Magelang. Dan aku memutuskan untuk diantarnya dan pulang naik taksi. Di perjalanan aku terus sibuk dengan ponselku membalas satu persatu pesan dari teman-temanku, serta pesan dari kak Ridwan yang sudah keluar academy untuk cuti.

Dek, dimana kamu? , tanya kak Ridwan melalui telfon aplikasi whatsapp

Ini lagi mau berangkat ke Artos kak, jawabku.

Sama siapa?, tanyanya.

Berangkat sama kak Kayla, pulang sama pak Taksi, jawabku cepat.

Pulang jam berapa?, tanyanya lagi.

Belum tau kak, bentar ya kak ini sudah sampai Artos, nanti telfon lagi ada yang harus aku cari hehe, kataku.

Siap, hati-hati Za, telfon aku nanti Waalaikumsalam, jawabnya sambil menutup telfon.

Aku hanya di drop out oleh kak Kayla, katanya dia akan bertemu dengan teman-teman SMAnya di Jogjakarta selama 2 hari. Percumah aku selalu berharap dia pulang, tapi kalau dia tetap berlibur dengan teman-temannya.

Aku tidak langsung menuju ke Platinum Cineplex melainkan melihat-lihat sepatu di sport station, biasa wanita mah suka shopping hehe.

Jam menunjuk pukul 18.00 dan aku segera datang ke Platinum Cineplex. Di sana terlihat ramai sekali, maklum ini sudah masuk waktu liburan banyak yang mengisi waktu luang walau sekedar menonton film di bioskop bersama keluarga. Ada banyak siswa SMA TN yang datang bersama teman atau keluarga, tak sesekali aku melihat banyak taruna Akmil yang mungkin sudah mendapatkan cuti dan mereka sempatkan menonton film di sini.

"Hai, akhirnya ketemu juga", katanya sambil berhenti tepat di depanku.

"Kenalin aku Prasetya Bagas AlFatih, aku alumni SMA TN yang menemukan bukumu tepatnya dua tahun yang lalu, senang bisa bertemu denganmu dan mengembalikan buku milikmu", katanya sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

Aku hanya tertegun melihatnya, sama sekali tak ada respon dan ku balas jabat tangannya. Aku melihat identitas Taruna AAL di kerah baju PDHnya yang ia kenakan. Seramah itukah sosok orang yang aku marahi di telfon? Tidak, tidak, aku tidak boleh tertipu olehnya, aku akan makan dan pulang sekarang karena tujuanku hanya untuk mengambil buku ini, batinku.

Aku segera memperkenalkan diriku, namun orang itu tiba-tiba menyela pembicaraanku.

"Sudah, aku cukup mengenal dirimu. Kadziyah Kafa, alumni SMP favorite di Salatiga, sekarang bersekolah di SMA favorit di Salatiga juga, dua tahun yang lalu berjuang dalam MSI untuk mendapatkan kursi spesial di SMA TN, siswa yang rajin dan sabar serta tekun, tapi selalu saja cintanya tak terbalaskan", katanya dengan lengkap.

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang