12

2.6K 169 8
                                    

Kenapa sampai sekarang aku masih diam dan bingung dengan perasaanku? Aku seperti menyimpan perasaan pada kak Ridwan, tetapi bagaimana mungkin? Aku bahkan sama sekali tidak peduli dengan perasaanku sendiri. Berbeda jika aku memberi saran pada Naura dan kak Jovan saat mereka dekat dulu. Sudahlah, saatnya aku focus dengan Ujian Nasionalku, batinku.

Dering telfon berbunyi membuyarkan lamunanku, dengan cepat ku raih handphone yang ada di meja depanku. Masih bersantai dan menunggu Naura meluapkan kerinduannya pada kak Jovan di depan leptop kesayangannya itu. Sedangkan aku menatap buku latihan soal milikku yang sedaritadi aku anggurkan. Tertuliskan 'Bunda Syang', tumben bunda telfon. Ada apa?

Bunda menyuruhku untuk membelikan minuman favoritenya di sturbucks dan memintaku untuk mampir ke j.co dan membelikannya jajanan serta menyuruhku untuk cepat pulang karena ada tamu kata Bunda. Aku langsung pamit pada Naura, namun Naura memintaku untuk menunggunya beberapa saat lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk membelikan pesanan Bunda dulu baru kembali untuk menjemputnya pulang bersama.

Sesampainya aku lagi kembali bersama Naura ia langsung mengisyaratkan kak Jovan untuk menghubunginya melalui handphone iphone 7 yang baru ia beli satu bulan yang lalu. Naura tak langsung pulang melainkan mampir ke rumahku walaupun hanya sebentar, biasa sudah dianggap rumah sendiri. Kami langsung berjalan bersama menuju dalam rumah.

"Barokallah fii umrik", ucap seseorang yang muncul membawakan hadiah untukku.

Aku bingung, bagaimana bisa ia tahu rumahku? Dia benar-benar stalker yang luar biasa. Bunda juga percaya saja dengannya. Aku ingat ulang tahunku masih beberapa hari lagi, namun apa yang dilakukannya disini? Di rumahku? Naura masih bingung dengan orang yang ada di depanku dan seorang wanita seumuran dengan Bunda berada di sampingnya melemparkan senyum manisnya.

Aku masih saja berdiri dan tak percaya dengan kejadian yang tidak pernah aku bayangkan. Aku merasa seperti dejavu(merasa seperti pernah merasakan hal ini sebelumnya). Seseorang yang tak aku percaya datang bersama Ibunya hanya untuk merayakan ulang tahunku yang masih beberapa hari lagi.

"Bukankan kalian sudah saling mengenal?", tanya Ibu yang berdiri di samping anaknya itu dengan wajah senangnya.

"Masih ingat aku?", tanya laki-laki itu padaku.

Bunda hanya tersenyum melihat ekspresiku yang kebingungan, bagaimana ia sampai di sini?

"Apa aku perlu melakukan sesuatu lagi untuk mengingatkanmu?", tanya orang itu dengan kalimat yang sama saat kami bertemu di pestakor JaTeng dan ia berhasil membuat orang-orang yang ada di situ bertanya-tanya dengan perkataannya itu.

Aku langsung menariknya dan mengajaknya ke ruang keluarga. Dan menanyainya tentang semua yang membuatnya datang ke sini.

"Aku hanya mengantarkan mamaku bertemu dengan temannya sudah itu saja, tidak usah berpikir macam-macam dan bertanya dengan perayaan ulang tahunmu tadi", ceplosnya dan meninggalkanku menuju ruang tamu.

Naura yang sedaritadi duduk pura-pura menonton televisi yang ada di depannya dengan mencuri-curi suara obrolan kami berdua kaget mendengarnya. Ia juga baru mengetahui bahwa sosok itu adalah Kak Pras yang pernah Azza ceritakan padanya itu.

"Dia aneh sekali, kadang mengejarmu kadang menghiraukanmu", kata Naura padaku.

Aku hanya menganggukkan kepala dan gabung dengan Bunda diruang tamu setelah Naura memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Taruna yang beseragam coklat dengan tanda bahwa ia tingkat III masih saja melihatku walau sesekali ia melirikku sinis jika ketahuan sedang memperhatikanku.

"Jadi?", tanyaku yang duduk di sampingnya dengan memegang ponselku sambil mengetik pesan dan mengabari Naura tentang keberadaanku bersama orang asing ini.

"Apa?", tanyanya dengan nada cuek.

"Kenapa kau bisa sampai sini?", mengulang pertanyaanku tadi yang belum sempat ia jawab.

Ia langsung menceritakan semuanya padaku. Setelah mamanya menemukan buku catatanku ketika ia menyimpannya dan akan mengembalikan padaku. Mamanya melihat foto kecilku yang sedang berada di pelukan Bundaku dan Ayah di sampingnya. Sejak saat itulah mamanya ingat bahwa Bundaku adalah temannya dulu. Dan ia juga bilang bahwa ia baru sempat mengantarkan mamanya untuk bertemu dengan Bundaku. Karena tidak ingin mengganggu waktunya untuk liburannya, ia sempatkan untuk mengantarnya saat mendapatkan IBL(Izin bermalam di Luar) selama 3 hari. Kami juga sempat berbincang-bincang di meja makan setelah makan siang bersama. Dan akhirnya kak Pras dan mamanya pun pamit untuk pulang.

***

Hari yang aku harapkan dan aku nanti pun datang. Ketika aku melihat ponselku sudah banyak ucapan yang muncul dari berbagai sosmed yang aku miliki. Termasuk banyak video yang masuk walau hanya sekedar mengucapkan ulang tahunku. Terlihat ada 2 video yang membuatku tertarik untuk melihatnya.

Happy birthday Azza, happy birthday Azza, happy birthday happy birthday, HAPPY BIRTHDAY AZZA👏👏 Barokallah fii umrik Azza, kak Rafly selalu berdoa yang terbaik untuk adekku tersayang satu ini. Kalau libur main ke Magelang boleh, jangan lupa tunggu cuti selanjutnya. Kado menyusul ya, salam buat Bunda dan Ayah serta kakakmu. Kamu juga dapat salam dari Citra. Sukses UN za-kata kak Rafly melalui video.

Satu video lagi belum sempat aku buka. Aku langsung siap-siap untuk berangkat sekolah, karena pagi ini ada tambahan yaitu jam ke-0 yang di mulai pukul 6.00 pagi.

DI SEKOLAH

Masih ada waktu 5 menit untuk aku sempatkan melihat video itu. Awal video itu langsung membuatku senang untuk melanjutkannya, baru sampai tulisan-tulisan doa tiba-tiba guru masuk dan aku langsung mematikan ponselku dan fokus pada pelajaranku ini.
.
.
.
.
.
Istirahatku aku gunakan untuk bercerita, karena Naura yang terlalu kepo dengan cerita tentang kedatangan kak Pras yang mendadak beberapa hari lalu.

***

Sesampainya di rumah aku langsung membersihkan diri dan sholat. Aku langsung merebahkan badanku pada kasur yang beberapa bulan lagi akan menjadi sahabatku setelah UN. Aku langsung teringat satu video tadi yang belum aku selesaikan. Aku langsung mengambil ponselku dan melanjutkan video tadi.

Setelah banyak tulisan ucapan, munculah beberapa taruna mengucapkan ulang tahun untukku dari beberapa potongan video dengan berbagai bahasa. Para calon perwira muda itu bicara bahwa mereka mengira aku adalah rekanita pembuat video ini. Hingga akhirnya ucapan dari semua taruna itu selesai dan terdapat sesi pembuat video itu bicara.

Sekali lagi, Barokallah Fii Umrik Kadziyah Kafa. Aku akan selalu berdoa yang terbaik untukmu, aku berfikir bahwa teman-temanku tadi dapat menyemangatimu dalam UN nanti(dengan tertawa). Dan ini hadiah untuk kamu, maaf hanya bisa melalui video ini setidaknya kita tidak terus-terusan bertengkar saat bertemu (lagi) nanti. Mungkin ini hanya hal biasa untukmu, tapi menurut aku adalah hal spesial karena dalam keadaan di dalam academy yang serba sulit untuk bertemu wanita sepertimu aku berusaha untuk memberikan surprise ini untukmu dan akan aku kirim beberapa hari lagi jika aku mendapat pesiar. Penguin ini salah satu ciri khas AAL, jadi jika lihat boneka ini kamu akan ingat aku. Dan jika kamu tahu yang akan menghabiskan kue ini adalah teman-teman resimenku. Sekali lagi Happy Birthday, dan ingat aku bukan orang jahat yang bermaksud melukaimu, see you!, ucap taruna yang memiliki nama lengkap Prasetya Bagas Alfatih.

Aku masih bertanya dalam hati, bagaimana ia bisa se so sweet itu? Aku baru kali ini diperlakukan oleh seorang laki-laki dengan spesial. Setelah video ucapan kak Pras selesai dimunculkan juga video serta foto teman-teman resimennya makan kue yang ia beli. Bahkan dengan video itu aku merasa senang, aku merasa seperti berada di sana bersama mereka.

Video itulah yang membuatku sadar bahwa semua isi buku catatanku hanyalah impian yang belum aku bisa dapatkan. Namun, aku percaya bahwa apa yang terjadi ini adalah rancangan Allah yang terbaik untukku. Termasuk bisa kenal dengan calon Danton resimen AAL ini. Aku bukan gila jabatan, gila taruna, atau bahkan jika dipikir hanya settingan. Bagaimana 3 matra bisa ada di satu cerita? Apa memang gitar (gila taruna)? BUKAN, Tapi aku hanya ingin mencari teman sebanyak-banyaknya dan mencari pengalaman baru dengan mereka.

Part ini spesial ulangtahun ya haha.. terimakasih sudah mau baca😊 jangan lupa vote and commentnya ya sangat membantu😊😊 tunggu part selanjutnya InshaAllah lebih seru😁

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang