16

2.5K 166 4
                                    

Baru saja selesai sholat dzuhur kak Kayla langsung datang mengetok pintu kamarku. Ia menyuruhku untuk keluar karena ada seseorang yang ingin menemuiku. Aku berfikir bahwa aku akan bertemu orang itu lagi saat liburan ini, walau di tempat yang berbeda apakah dia tetap memiliki mata-mata, batinku.

Aku segera mengganti bajuku dan segera ku kenakan pashmina instan yang aku beli di Jogja kemarin. Aku langsung menuju keluar dan juga bersiap karena kak Kayla juga bilang dia akan mengajakku pergi dengan kak Rizky kuliner siang ini, padahal aku rindu sekali dengan masakan Bunda. Namun, Bunda malah gantian pergi ke Semarang.

Sudah belasan langkah yang terhitung sampai aku sekarang berada di ruang tamu. Namun, sama sekali aku tidak melihat siapapun disini. Hanya saja benar pintu ruang tamu terbuka. Aku langsung keluar untuk mencari tamu yang akan menemuiku tadi. Terlihat petunjuk tulisan yang memberikan arah untuk keluar gerbang. Aku pun menurutinya dengan sedikit ragu.

Modus penculikan macam apa ini, gerutuku dengan berjalan menuju luar gerbang.

Terlihat sosok laki-laki mengenakan seragam coklat dengan pangkat sersan mayor dua di kedua lengannya. Ia menyambutku dengan senyuman terlebarnya yang biasanya hanya ku lihat di instagram, sekarang ia berada di hadapanku. Ia juga memberitahu bahwa beberapa menit yang lalu kak Kayla dan kak Rizky yang sengaja melarikan diri dariku dan meninggalkanku dirumah sendirian. Aku menyuruhnya untuk memarkirkan mobil di depan garasi agar tidak mengganggu lalu lintas di jalan yang biasanya macet ketika ada dua mobil yang saling pas-pasan dan ia menuruti perkataanku. Aku hanya melihatinya dari teras depan rumah, ia menyuruhku untuk mengambil oleh-oleh dari ibunya yang katanya ada di bagasi mobil kesayangannya itu. Aku pun datang dan membuka bagasi.

Siang itu ditengah terik matahari yang begitu panas, aku bertemu dengan sosok yang lama aku rindukan karena kami tidak bertemu dan jahatnya dia tidak memberi kabar padaku. Kami sama-sama lost contact. Saat aku membuka bagasi aku merasa terharu, mataku mulai berkaca-kaca memperlihatkan kebahagiaan. Ada banyak bunga tertata dengan rapi membentuk tulisan AZZA dan kertas happy birthday yang terpasang menempel di belakang jok mobil. Ia mendekat padaku dengan membawa satu kantong tas yang terbungkus kertas kado rapi. Dan memberikan selamat ulang tahun yang sudah lewat beberapa bulan lalu. Entah apa yang aku pikirkan, tangisanku pecah ketika kak Ridwan menenangkanku dengan memelukku dipelukan seragam kebanggannya itu. Apa yang dia inginkan? Satu tahun lebih beberapa bulan tidak ada kabar, sekarang ia muncul tiba-tiba. Apakah tidak berfikir siapa yang merindukannya? Kalau aku tidak jaim (jaga image) aku akan mengatakan bahwa aku mencarinya dan merindukannya.

"Ternyata kamu ngangenin juga ya, apalagi kalo lagi nangis", katanya dengan tertawa. Aku pun langsung cepat-cepat mencoba keluar dari pelukannya dan menghapus mataku.

"Za, Barokallah fii umrik, maaf baru muncul dan cukup lama menghilang. Udah puas ngestalking aku tanpa meninggalkan jejak? Gak sopan", imbuhnya sambil pengusap pelan kepalaku.

Aku mempersilakannya masuk hanya sampai ruang tamu karena tidak ada orang di rumah, hanya kami berdua saja. Setelah lama kami tidak bertemu kami sama-sama canggung seperti saat pertama kita bertemu dulu.

"Kamu masuk akamigas ya?", tanyanya membuka obrolan.

"Iya", jawabku.

"Bagaimana kabarmu? Apa kamu tidak merindukanku?", ucapnya dengan tertawa.

"Seperti yang kak Ridwan lihat sekarang, mana mungkin aku merindukan orang sepertimu yang ada Geishalah yang mencarimu", jawabku dengan tertawa juga.

"Kadang aku bingung, sepertinya kamu yang terlalu cemburu padaku", godanya.

Setelah beberapa menit kami mengobrol, kak Kayla dan kak Rizky datang membawa jajanan yang pasti hanya untuk mereka berdua, kak Ridwan langsung meminta izin pada kak Kayla untuk mengajakku pergi keluar sebentar.

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang