13

2.3K 159 2
                                    


...1 tahun kemudian...

Aku menunggu kedatangan kak Rafly, ia memintaku untuk datang lebih awal di Artos Magelang. Kami akan bertemu disana, dimana saat-saat cuti ini kembali datang. Tingkat 3 ini dia masih dengan seragam coklat kebanggaannya yang semakin pas melekat ditubuhnya. Sedangkan aku sudah merasakan pusingnya kehidupan nyata yaitu kuliah setelah gagal seleksi untuk menjadi seorang taruni. Aku memutuskan untuk melanjutkan kuliahku di stem akamigas cepu sesuai saran Ayah.

"Jadi gimana kuliahnya dek?", tanya kak Citra yang masih menunggu kak Rafly selesai apel untuk cuti hari ini.

Aku bercerita semua kejadian yang aku alami setelah UN. Hingga akhirnya pas selesai dengan waktu keluarnya kak Rafly untuk cuti tahun ini. Aku sama sekali tidak mendapat kabar dari kak Ridwan. Tapi di instagram kami selalu saling mengelike satu sama lain foto yang kami upload. Aku hanya mendengar kabarnya melalui kak Rafly. Sejak UN aku sama sekali jarang mengutak-atik handphoneku ini. Dan saat kuliah pun juga aku lebih mengutamakan pendidikan agar lebih cepat menyelesaikan studyku ini. Aku ijin untuk tidak ikut jalan-jalan dengan mereka berdua, karena aku yakin kak Rafly dan kak Citra butuh waktu untuk menghabiskan waktu berdua setelah beberapa bulan yang lalu mereka tidak bertemu sama sekali.

Tidak hanya kak Rafly dan kak Citra yang membutuhkan waktu untuk berdua, namun aku juga membutuhan waktu untuk sendiri dan menikmati liburan ini sebelum kembali ke Cepu dan meneruskan sekolahku. Bahkan sebelum sampai Salatiga kemarin aku sudah menyusun jadwal liburanku, pertama aku akan pergi ke Candi milik Roro Jonggrang, setelah itu melihat sunset di salah satu pantai yang terkenal di Jogja, malamnya aku melihat sendra tari ramayana, dan malamnya aku akan menginap di hotel dekat bandara. Sebenarnya tante Mayang dan om Rezs sudah menyarankanku untuk menginap di rumahnya yang terletak di Kompleks AU, namun aku menolaknya karena aku juga ingin menikmati suasana malam kota Yogyakarta di Malioboro tanpa mengganggu waktu istirahatnya. Walaupun begitu, aku tetap akan menyempatkan untuk mengunjungi mereka sebelum mereka pindah rumah dinas ke Jakarta. Baru sampai di Candi Prambanan, setelah membeli tiket aku berjalan-jalan mengelilingi candi dan mencoba mencari view yang bagus untuk sekedar mengabadikan moment ini, karena sejujurnya aku sama sekali belum pernah ke candi ini. Dulu aku pernah sempat ke sini, namun saat itu hujan jadi kami sekeluarga memutuskan untuk pulang saja daripada kehujanan di candi ini. Setelah selesai berfoto ria walau hanya sendiri aku langsung menuju ke pantai Wedi Ombo tepatnya di Gunung Kidul dan harus menempuh waktu beberapa menit untuk kesana. Aku melihat keindahan alam saat sunset disana dan kebetulan cuaca sangat mendukung dan sama sekali tidak turun hujan di daerah ini.

"Hai? Suka ke pantai juga?", sapa seorang laki-laki dengan pakaian bertuliskan AAL.

"

Sejak kapan di sini kak? Sama siapa?", tanyaku padanya.

"Aku datang ke Jogja bersamamu sejak kau ada di Prambanan, aku diberi tahu Bundamu, jadi pergi kemana setelah ini?", tanyanya padaku.

"Menonton sendra tari Ramayana mungkin", kataku masih ragu.

"Ikutlah denganku, aku akan pergi mengelilingi Jogja malam ini", jelasnya.

Kak Pras langsung mengajakku ke mobil yang ia rental selama di Jogja. Aku juga baru tahu setelah ia bercerita padaku berangkat naik pesawat dengan tujuan Surabaya-Yogyakarta. 

"Kak Pras!! ngapainn!?!", bentakku setelah melihatnya melepas pakaiannya saataku masuk mobilnya. 

"oya, aku akan mengganti bajuku nanti. Aku lupa kalau aku sedang bersamamu", ucapnya dengan tersenyum.

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang