When..

7.8K 286 5
                                    

RAFLY POV
Aku bertemu dengan Azza, adik kelas yang kemarin bertemu denganku. Aku berencana mengajaknya bertemu pulang sekolah nanti untuk ku ajak membeli buku di Gramedia. Karena aku lebih suka pergi dengan teman daripada sendirian. Sebenarnya aku meminta Ridwan untuk menemaniku, namun dia menolakku dan lebih mementingkan lari sorenya.

AZZA POV
Aku langsung cepat-cepat menghampiri kakak kelas yang kemarin mangantarku pulang. Aku segera keluar kelas agar tidak bertemu dengan Geisha dan teman-temannya.

"Haii", Sapa Kak Ridwan yang ternyata ada di depan kelasku.

"Ngapain kak kesini? Teman kakak dimana?" Tanyaku dengan cepat.

"Oh Rafly? Ngapain tanya dia? Ayoo!", jawab kak Ridwan dengan mengajakku.

Kak Ridwan langsung berjalan cepat di depanku. Aku tidak mengikutinya karena tadi aku sudah berjanji untuk menemani kak Rafly ke Gramedia untuk membeli buku. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti karena sepertinya dia menyadari bahwa aku tidak berjalan mengikutinya.

"Ayoo Azza!", ajaknya dengan senyuman yang tak pernah ku lihat sebelumnya.

"Gak mau kak, aku itu diajak teman kak Ridwan ke Gramedia. Bukannya pergi sama kak Ridwan", jawabku dengan wajah datar.

"Udah ikut dulu aja, nanti ketemu sama Rafly Za", katanya.

"Gak mau ya gak mau kak!", jawabku dengan lantang.

"Rafly itu nyuruh aku buat datengin kamu. Itu Rafly ada di lapangan voly, makanya tanya dulu dong gausah langsung marah-marah gitu, kan jelek nanti", katanya menjelaskan semua.

Aku sangat merasa malu sekali karena sebelumnya aku sudah membantahnya tak percaya. Aku langsung saja mengikuti kak Rafly dan berjalan ke lapangan voly.

"Gebetan barunya nih An?", tanya orang yang berada di sekitar lapangan.

Dan disana terlihat ramai sekali. Banyak cewek-cewek yang melihatku keheranan. Sedangkan banyak laki-laki yang meneriakiku. Dari sudut lapangan terlihat jelas muka kesal Geisha dan teman-temannya. Aku biasa saja karena memang benar aku tak ada hubungan apapun dengan kak Ridwan mengapa aku harus kesal? Namun rasa takut dan cemas menghantuiku karena banyak kakak kelas yang melihatku dengan sinis, tak sedikit juga fans-fans seksi kedisiplinan terutama ketuanya yang sedang berjalan di depanku.

"Maaf ya dek, tadi itu aku mau ngajak kamu ke Gramedia tapi ada latihan voly untuk lomba minggu besok jadi kamu bareng sama Ridwan aja ya. Maaf sebelumnya", kata kak Rafly yang sudah berada di depanku.

"Oke kak, gakpapa itukan ajakan kak Rafly pantas dong kalau kakak yang membatalkannya", kataku dengan nada biasa.

"Sebenarnya gak batalin dek, tapi kalau kamu mau nunggu aku habis voly gakpapa?", tanyanya kembali.
"Gimana kalau aku pulang dulu kak?", tanyaku kepadanya.

"Yaudah kamu pulang dulu sama Ridwan ya, nanti aku jemput", suruh kak Rafly.

Kak Ridwan yang berada tepat di samping kak Rafly memperlihatkan senyum lebarnya.

Apa ini, kenapa aku jadi kesal gini sama kak Ridwan? Akukan sebenarnya perginya sama kak Rafly kenapa jadi diantar sama kak Ridwan?! ,batinku

Aku masih berdiri melamun dan tak tau kemana aku akan pulang.

"Hati-hati ya Za jam 17.00 nanti aku jemput", kata kak Rafly.

Setelah berbicara kak Rafly langsung kembali ke lapangan untuk latihan voly lagi.

Aku langsung berjalan menuju gerbang sekolah. Entah mengapa aku merasa ada orang yang mengikutiku dari belakang dan ternyata ia adalah kak Ridwan.

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang