27

2.1K 173 2
                                    

6 Bulan Kemudian

Jadi gimana nih? Liburan kemana?-kak Rafly

Ke Jepang aja?-Naura

Itu mah nurutin lu doang Na-Kak Ridwan

Gapapa dong, Ridwan sirik aja nyari cewek dong. Perasaan Ridwan yang paling banyak fansnya kenapa sendiri aja bang? Wkwk-Kak Jovan

Udah ributnya? Kita ketemuan aja di Salatiga gampang kan? Kita buat acara kecil-kecilan dirumah siapa atau kita nginep di Jogja kalau engga daerah Salatiga gitu-Kak Citra

Itulah yang selalu kami ributkan dalam chat. Kami memang berpencar, persahabatan kami berawal dari kenal satu sama lain. Sesuai kata pepatah "Tak kenal maka tak sayang".

Kak Jovan di Jepang sibuk dengan pekerjaannya untuk mewujudkan pernikahannya yang 3 bulan mendatang akan dilaksanakan yaitu bulan November bertepatan dengan ulang tahun Naura.

Naura di Provinsi Bangka Belitung, dimana profesinya sebagai Kesehatan Masyarakat. Aku juga sempat kesana setelah aku lulus dan dijadikan sebagai lulusan terbaik di Akamigas Cepu.

Kak Citra di Semarang bekerja sebagai dokter. Yang sebentar lagi juga akan menikah dengan kak Rafly.

Kak Rafly di Bandung. Ia ditugaskan disana. Sedangkan kak Ridwan tugas di Jogjakarta. Dan satu lagi Kak Pras, ia masih dengan gagahnya menjaga pertahanan laut Indonesia di Surabaya.

Aku masih di Cepu. Aku bekerja di Pertamina dan langsung pendapat perintah kerja.

Jawaban chat kak Citra lah yang membuat resmi pertemuan kami saat libur nanti. Yang masih sendiri hanya aku, kak Pras, dan kak Ridwan. Katanya sih ada gosip kak Ridwan sedang dekat dengan seorang Model, tapi kak Ridwan selalu menepis semua berita itu. Begitu pula dengan Kak Pras yang akhir-akhir ini juga katanya dekat dengan seseorang.

Tak ada yang pasti dari hubungan kami, yang aku tahu saat ini aku sedang fokus juga dengan karierku, sesekali aku pulang ke Salatiga untuk menengok Ayah dan Bunda, tapi kadang aku juga ke Surabaya untuk menemani mama Kak Pras.

Saat ini aku sedang perjalanan ke Stasiun Purwosari. Handphoneku berdering dengan segera aku mengangkatnya.

"Mau kemana?", tanya seseorang itu tanpa salam. Aku lihat lagi layar handphoneku, tak ada nama seseorang disitu.

"Maaf siapa ya?", tanyaku balik.

"Mau kemana?", tanyanya lagi.

"Salah sambung", jawabku sedikit sabar.

"Enggak, coba geser pintu gerbognya", katanya dengan sedikit tertawa. Aku pun makin penasaran, aku segera menggeser pintu gerbong itu. Tampak seorang yang mengenakan pakaian rapi dan rambut cepaknya itu.

"Kak Pras!", kataku dengan tertawa. Seseorang itu pun langsung melihat ke arahku.

"Bukan", jawabnya dengan muka keheranan. Kali ini kejadian ini membuatku malu dan aku segera kembali ke bangku penumpang. Dan memikirkan apa yang aku lakukan tadi, apa mungkin aku terlalu memikirkan kak Pras.

"Maaf, apa kamu tadi cari dia?", tanya orang itu dengan menyeret lengan laki-laki yang belum tampak juga wajahnya.

"Ya!" Jawabku mengambil alih lengan laki-laki itu.

"Dia yang menyuruhku berganti posisi, maafkan aku... Sekarang kamu yang akan menggantikan posisiku untuk membalasnya", kata penumpang tadi dengan senyum penuh kelicikan.

"Terimakasih", balasku dengan gembira

Kak Pras hanya menyisakan senyuman dan tertawa. Sesekali aku mencubitnya dan ia malah duduk di bangku penumpang sampingku yang kebetulan kosong.

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang