26

2.3K 214 13
                                    

Jam sudah menunjuk pukul 00.00 aku masih menunggu kak Pras makan dengan mendengarkan lagu favorit kami. Aku memejamkan mata di dalam mobil dan mendengarkan semua lagu yang sudah disetting dari tadi.

"Eh, suara kak Pras bagus ya waktu itu", kataku menengokkan kepalaku padanya yang masih membawa sepiring nasi goreng pinggir jalan ke dalam mobil dengan pintu setengah membuka.

"Waktu itu doang?", tanyanya menaikkan satu alisnya itu.

"Engga sih, coba nyanyi lagi..
Masih bagus atau enggak", jawabku.

"Ntar ya aku selesaiin makan dulu", katanya dengan melahap makanannya itu. Segera ia langsung mengembalikan piring dan membayar makanannya itu.

"Let's go kita pulang, mama dari tadi udah telfon... Aku jawab ga pulang", katanya sambil tertawa. Aku hanya memejamkan mata dan kembali mendengarkan musik.

'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all of me
And you give me all of you, oh oh

How many times do I have to tell you
Even when you're crying you're beautiful too
The world is beating you down, I'm around through every mood
You're my downfall, you're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singing, it's ringing, in my head for you

Nyanyi seseorang yang sedang menyetir terdengar dan membangunkanku. Seketika ia langsung menghentikan nyanyiannya setelah melihatku bangun dari tidurku.

"Kirain ada konser", kataku mengganggunya.

"Apaan sih, tidur sana! ganggu ya?", tanyanya.

"Ganggu banget, buktinya bangun", jawabku.

"Yadeh maaf ya", katanya mengusap ubun-ubun kepalaku seperti biasanya.

"Za, kapan kamu lulus?", tanya kak Pras tiba-tiba padaku.

"InshaAllah tahun ini, doain ya kak", jawabku.

"Selalu, aku kasih hadiah buat kamu deh", katanya.

"Apaan?", tanyaku balik.

"Lulus dulu baru dikasih", jawabnya disusul dengan suara tawa kami berdua yang memenuhi keheningan dalam mobil ini. Beberapa menit kemudian mobil sudah terparkir di halaman rumah kak Pras.

Tak lupa kami menunaikan sholat terlebih dahulu sebelum tidur. Aku langsung menuju kamar tamu yang aku tempati. Aku hanya menginap sehari disini. Sebenarnya sudah dari lama jika dimana pun aku pergi aku lebih nyaman menginap di hotel, tapi selalu saja saat di Surabaya mama Kak Pras selalu memaksaku untuk menginap di rumahnya dengan alasan menemani kak Ayu dan mama kak Pras.

Sesampainya di kamar aku tak langsung tidur, melainkan aku harus menerima telfon dari Naura. Aku pun dikejutkan dengan berita Naura akan dilamar kak Jovan dalam beberapa bulan kedepan. Sesuai janji kak Jovan dulu, setelah kak Jovan mendapat pekerjaan ia akan melamar Naura, dan itu benar terjadi. Senang sekali rasanya walau hanya mendengar berita baik dari sahabatku ini. Tetapi mereka harus menunda pernikahan, karena harus mengurus paspor dan Naura akan diajak kak Jovan untuk tinggal di Jepang sementara karena menunggu perintah pindah kerja di Indonesia. Beberapa menit kemudian aku pun tertidur.

Jam masih menunjuk pukul 04.27, sudah terdengar Adzan subuh. Aku pun bergegas untuk bersiap-siap sholat subuh. Dan menuju ke mushola, tapi sebelumnya aku akan membangunkan kak Pras dulu.

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang