It's Love?

5.1K 208 3
                                    

Haii maaf ya lama, lg mikirin PAS nih.. buat kalian yang belum PAS semangat! Yg lagi PAS semangat juga! Dan yang udah selesai PAS selamat membacaa😊😊 #salam Dari Rafly dan Ridwan yang ganteng😁

---

AZZA POV
Sore ini aku sudah janjian dengan saudaraku yaitu kak Zein untuk berjogging bersama. Karena aku biasanya mengajak kak Kayla sangatlah sulit dan banyak kemauan yang harus dituruti.

Kak Zein adalah atlet lari, ia sudah menjuarai berbagai lomba lari termasuk pernah dikirim ke Singapura dan mendapat medali walaupun belum emas namun tetaplah dia yang terbaik karena dia melawan seniornya. Tapi aku yakin, beberapa tahun kedepan dia akan sukses dengan medali emasnya untuk Indonesia.

Aku melihat dari sisi lapangan dan berjalan menuju kak Zein.

"Ayok langsung lari kan?", tanyanya setelah ia melihatku.

"Siap kak", jawabku.

Aku kadang berhenti untuk beristirahat namun kak Zein selalu menyemangatiku dengan kata-kata calon taruni pasti bisa katanya sambil berlari di sampingku.

Aku yakin dia lebih kuat dari aku karena dia atlet lari, sedangkan aku? Jangan tanyakan itu ya haha

"Dek, itu siapa? Daritadi ngelihatin kamu", tanyanya yang sedikit keras.

"Yang mana kak?", tanyaku.

"Yang itu loh", sambil menengokkan kepalanya mejunjukkan arah.

"Oh itu kaka kelasku", jawabku santai.

Aku langsung berhenti ha? Kakak kelasku? Aku langsung kembali melihat arah yang di beritahu kak Zein tadi itukan kak Rafly dan kak Ridwan. Aku langsung melanjutkan lari dan mengejar ketertinggalanku dari kak Zein.

"Udah ya kak pulang dulu!", kataku.

"Iya dek, aku masih disini", kata kak Zein.

Aku langsung segera pamit karena takut angkot yang melewati stadion ini habis.

Ini benar-benar tidak ada angkot yang lewat. Padahal ini baru jam 17.00.

"Dek mau bareng?", tanya orang dari belakang.

Aku terus berjalan menghiraukannya. Dari postur tubuhnya aku tak mengenalnya, caranya berpakaian sangatlah menakutkan. Aku terus berjalan cepat namun seolah-olah tanganku akan diraihnya.

Oh tidak bagaimana ini? Batinku.

Aku melihat motor yang kemarin aku temui, motor yang aku tumpangi saat itu, motor yang aku kenal dengan orang yang aku kenal melintasi jalan yang aku telusuri. Aku segera berlari secepat mungkin, aku tak peduli lelahku jogging sore tadi yang aku pikirkan adalah aku harus jauh dari preman yang menggangguku tadi.

"Kakkk", teriakku.

Secepat mungkin motor itupun berhenti di hadapanku. Aku tak tahu apa yang dia lakukan dengan ponselnya yang pasti mengangkat telfon entah dari siapa. Aku langsung meminta tolong padanya, kali ini aku tak gengsi untuk duduk di jok belakangnya karena ini darurat bagiku.

Segera motor itu melaju kencang dan yang pasti preman itu tidak kuat mengejarku.

"Dek kamu gakpapa kan?", tanyanya padaku.

"Alhamdulillah gakpapa kak", jawabku sambil mengatur nafasku karena finishing jogging tadi.

"Dek, mampir rumahku dulu ya. Ibuku tadi menelfonku", katanya.

You Are My Destiny!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang