Hari sudah larut malam. Seorang lelaki dengan tubuh tegapnya memarkirkan mobilnya dengan cepat didepan sebuah toko yang bertuliskan Ully's bakery .
Entah kenapa hari ini dia ingin sekali memasuki toko kue langganannya itu. Dan dirinya merasa beruntung karena toko nya belum tutup.
Lelaki itu turun dari dalam mobil alphard nya. Ia sedikit berlari untuk sampai didepan pintu utama nya.
"Selamat malam pak Ali." Ali tersenyun ramah saat mendengar sapaan karyawan yang bertugas menjaga pintu masuk.
Menjadi salah satu langganan yang setiap minggunya selalu datang menghampiri toko ini,menjadikan sosok Ali dikenal hampir seluruh karyawan yang bertugas disini.
Dilangkahkannya kaki itu hingga benar-benar masuk didalamnya. Bau aroma yang menggiurkan indra penciuman Ali membuatnya melangkah cepat menghampiri meja pesanan .
"Permisi mba . Saya pesan 4 roti seperti biasa ya." Pesan Ali saat menghampiri seorang perempuan yang duduk di meja pesanan dengan kepala yang menunduk.
"Yang mana ya ma-" Saat kepala perempuan mendongak menatap Ali. Membuat Ali mau tak mau pasti menatapnya bingung.
"Kak Ali?"
"Prilly ?"
Ucapnya bersamaan masih dengan raut wajah yang sama bingungnya.
Prilly pov
Aku sedikit tersentak kaget saat melihat wajahnya itu. Kenapa dia bisa ada di toko ini?
Owhh.. ya jelas dia ingin membeli kue lah Prill.Demi apapun sekarang aku mulai merasakan gugup lagi,hufhh..
"Kamu kok bisa ada disini Prill?" Sudah kuduga kak Ali pasti bertanya.
Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal. Agar suasana menjadi nyaman,aku berdiri dari duduk ku dan berjalan menghampirinya.
"Ngobrol disitu aja yuk kak." Ajakku padanya. Upss... dia kan kesini untuk membeli roti Prilly, kenapa kamu malah ingin mengajaknya ngobrol?
"Eh maksud aku, kak Ali pengen pesan kue apa tadi? Umm sorry aku gak tau kue apa yang sering kakak pesan disini."
Kak Ali. Dia terkekeh mendengarku bicara seperti itu. Jelas saja lah Prill. Tadi kan kamu mengajaknya untuk ngobrol, eh sekarang malah menanyakan kue pesanannya. :(
Hah?
Tangannya? Ya ampun tangannya menggenggam tanganku. "Kita ngobrol dulu aja". Dan mengajakku duduk disalah satu tempat dengan 2 kursi, satu meja bundar itu.
Kami sama sama duduk.
"Siti." Panggilku pada salah satu karyawan disini yang kebetulan berjarak tak jauh dariku. Dia menghampiriku. "Tolong buatkan hmm... apa ya?" Aku berfikir sejenak.
"Apa ya Prill?" Tanya Siti. Ya, karyawan disini memang tak pernah memanggilku dengan embel-embel 'Non' didepannya. Karena itu lah kemauanku.
"Kak Ali?" Panggilku
"Iya?"
"Lebih suka kopi atau teh?"
"Buat apa ya?"
"Jawab aja kak" pintaku
"Kopi." Jawabnya. Senyum mengembang dibibirku.
Aku membisikan sesuatu pada Siti. "Tolong buatkan kopi untuknya ya". Siti mengangguk menyetujui.
"Siti?" Kak Ali memanggilnya.
"Iya pak Ali." Lah? Siti kenal?
"Saya pesan 4 roti seperti biasa ya. Tolong bungkuskan dan bawa kesini. Bisa kan?" Siti menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
FanfictionSeorang CEO dengan sejuta pesonanya -Aliand Praditya- Garis takdir Prilly membuktikan jika dirinya akan akrab dengan Alya. Dan lewat Alya, Prilly bisa mengagumi sosok lelaki yang dimatanya begitu sempurna. Tapi,, Hukum alam selalu mengatakan jika di...