Chapter 38. Ikan Yang Bandel

46K 2.6K 66
                                    


Dihari Jum'at ini, hati Prilly merasakan kegembiraan saat dirinya mendapat kabar jika Alya akan main ke rumahnya dan menginap sampai Minggu mendatang. Inilah yang sangat Prilly nantikan,lagipula Prilly juga sudah lama tak berbincang ria dengan adik iparnya itu. Dan hal ini adalah hal yang dinantikan nya.

Tok...
Tok...
Tok...

"Assalamu'alaikum." Suara Alya terdengar dari luar sana, bersama dengan ketukan pintu dan bunyi bel yang mungkin dipencetnya.

"Wa'alikum salam."Jawab Prilly dan berjalan mendekati pintu utama lalu membukanya.

Ekspresi berbinarlah yang pertama kali Prilly lihat dari gadis itu.Membuat tangan Prilly terentang agar Alya bisa memeluknya.

Tentu,dengan senang hati,Alya berhambur memeluk kakak iparnya.Didalam hatinya,dia sangat merindukan sosok Prilly.Hal ini terjadi karena memang sudah tiga bulan lamanya mereka tak bertemu.

"Alya kangen banget kak."Ucap Alya dan melepas pelukannya karena tak ingin terlalu lama memeluk,dikarenakan tak ingin melukai calon keponakan nya itu.

"Kakak juga Al."Ujar Prilly tersenyum hangat.  "Masuk ke dalem dulu yuk."Ajak Prilly dan mengajak Alya masuk sambil menggenggam tangan nya.

"Kak Prilly,abang,sama calon keponakan nya Alya baik baik aja kan kabarnya?" Sambil berjalan masuk, Alya menyempatkan diri untuk memulai obrolan.

"Alhamdulillah.Alya sendiri? Mama papa di rumah, baik baik aja kan ?"

"Alhamdulillah kak hehehe...."

Prilly mengajak Alya untuk duduk di sofa - ruang keluarga. Sambil menghela nafas lelah,Alya menyenderkan tubuhnya ke sandaran sofa. Lelah karena dirinya baru saja pulang dari sekolah.

"Mau minum dulu Al?"

Merasa terpanggil, Alya langsung mengubah posisi bersendernya menjadi duduk.  "Eh..gak usah kak. Alya bawa minum, ada di tas kok. Kak Prilly gak usah repot-repot gitu ah. nanti Alya bisa ambil sendiri hehehe."

Dengan gemasnya Prilly mengacak acak rambut Alya.  "Makasih ya udah nyempetin main ke sini Al. Jadi kan kak Prilly ada temennya."

"Sama sama kak.Lagi pula, Alya juga lagi kangen kangennya sama kalian. Makanya Alya kesini. Abisnya kak Prilly kalau sekalinya main ke rumah, Alya nya selalu gak ada sih. Jadinya kan Alya kesel sendiri."

Ucapan Alya itu memang benar. Jika Prilly kerumah mertuanya, Alya pasti selalu gak ada di rumah. Jangan berpikir kalau gadis itu bermain di luar sana, melainkan berpikir lah jika Alya selalu bekerja kelompok.karna itu memang benar adanya.

"Hehe...gapapa lah Al. Yang penting itu, tugas sekolah Alya dulu yang di selesain. Kalau udah selesai, kan Alya jadi enak mau main ke rumah Abang. Jadi punya waktu buat ngebales rasa kangen Alya."

"Iya juga sih kak. Makanya Alya sekarang main. Mumpung ada waktu kosong. " Ucap Alya dengan wajah berbinar nya .  "Kak Prilly tau gak? Bahkan tadi pagi Mama sempet bilang ke Alya,katanya mau ikut nginep disini juga. Cuma gak jadi."

"Lho,kenapa gak jadi Al?"

"Hari ini,mama harus ikut papa ke luar kota. Soalnya papa ada tugas buat ngecek perusahaan di luar sana kak. Hmm..bahkan Mama sampe marah marah ke papa."

"Oh ya? Yaa kalau kaya gini sih,mungkin Minggu depan kakak sama Abang yang nginep di sana."

"Wahh..yang bener??" Pekik Alya antusias.

Kepala Prilly mengangguk meyakinkan.

"Asikkk. Alya tunggu ya kak.."

"Insya Allah."

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang